Eriksson mulai menjabat sebagai pelatih Shenzhen pada Desember 2016 lalu. Ia menggantikan posisi Clarence Seedorf yang sempat menukangi Youth Army selama lima bulan.
Manajemen klub telah memantau penampilan Eriksson dalam beberapa bulan ke belakang. Pelatih berusia 69 tahun itu hanya memenangkan lima laga dari 13 yang telah dilakoni Liang Yu dan kolega.
Parahnya, dalam delapan pertandingan terakhir Shenzhen, tak sekalipun meraih kemenangan. Tiga poin terakhir yang dialami Shenzhen adalah saat mengalahkan Beijing BG dengan skor 5-2, April lalu.Klik di sini: Kembalinya Di Francesco dan Upaya Roma Mengeksploitasi Talenta Muda
Pasalnya, Eriksson dipilih dengan harapan bisa mempromosikan Shenzhen ke Liga Super Tiongkok. Nyatanya, hingga pekan ke-13 masih berkutat di posisi kelima lantaran baru mengumpulkan 20 poin.
Shenzhen merupakan klub ketiga Eriksson di Tiongkok. Sebelumnya mantan pelatih Manchester City ini pernah menjadi juru taktik Guangzhou (2013--2014) dan Shanghai SIPG (2014--2016).
Iran Jadi Negara Asia Pertama ke Piala Dunia 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
