[Cek Fakta] Prabowo Peringatkan Malaysia Soal Penghinaan Lagu Indonesia Raya? Ini Faktanya

Beredar sebuah video Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang memperingatkan Malaysia soal penghinaan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Video beredar di youtube.
 
Akun youtube C&N Channel membagikan video ini pada 29 Desember 2020. Video berjudul "MENGEJUTKAN! BERITA HARI INI, PRABOWO, PERINGATKAN MALAYSIA, LAGU INDONESIA RAYA, HRS KAPOLRI". Video telah ditonton 38 ribu orang.
 
Dalam video tersebut terdapat pernyataan Prabowo "Saya tidak mengijinkan rakyat Indonesia dihina-hina oleh bangsa lain. Saya tidak izinkan harga diri rakyat Indonesia diinjak-injak oleh bangsa lain"

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

• Happy
• Inspire
• Confuse
• Sad

 
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom, klaim Prabowo memberikan peringatan kepada Malaysia soal penghinaan lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah salah. Faktanya, pernyataan Prabowo tersebut disampaikan pada saat kampanye Pilpres 2019 lalu.
 
Seperti dilansir dari republika.co.id, pernyataan Prabowo dalam video tersebut disampaikan saat berkunjung ke Kawasan Wisata Danau Cimpago, Padang, Sumatra Barat, Rabu, 3 April 2019.
 
"Saya tidak mengijinkan rakyat Indonesia dihina-hina oleh bangsa lain. Saya tidak izinkan harga diri rakyat Indonesia diinjak-injak oleh bangsa lain," tegas Prabowo dalam siaran pers yang diterima Republika.
 

 
Adapun pernyataan Prabowo dalam potongan video lainnya disampaikan saat menghadiri peresmian patung Jenderal Soedirman di Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu, 10 November 2019.
 
Dilansir kumparan.com, Prabowo bercerita tentang penunjukkan dirinya sebagai menteri pertahanan (menhan) oleh Presiden Joko Widodo. Prabowo menuturkan, sebagai menhan dirinya ingin memperkuat pertahanan Indonesia agar tidak diganggu bangsa lain.
 
"Kita tidak mau mengganggu bangsa lain, kita cinta damai tetapi kita harus kuat supaya kita tidak diganggu oleh bangsa lain," tegas Prabowo.
 

 
Adapun kasus penghinaan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh kanal youtube bernama MT Asean tengah diselidiki oleh pihak berwajib di Malaysia.
 
Dilansir medcom.id, Malaysia bergerak cepat usai video penghinaan lagu Indonesia Raya tersebar di Youtube. Video diduga diunggah dari Malaysia.
 
"Kedutaan menekankan otoritas Malaysia sedang menyelidiki masalah tersebut," dikutip dari akun Facebook resmi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Minggu, 27 Desember 2020.
 
Kedutaan memastikan bakal melakukan tindakan tegas bila terbukti video diunggah oleh warga mereka. Hukum bakal diberlakukan sesuai undang-undang setempat.
 
Pihaknya mengutuk segala bentuk provokasi negatif. "Yang memengaruhi hubungan bilateral Malaysia dan Indonesia," tutur Kedutaan.
 
Sebelumnya, beredar video penghinaan lagu Indonesia Raya di Youtube. Video diunggah oleh akun MT Asean.
 
Dalam video, lirik lagu diganti dengan kata-kata kasar. Lambang burung Garuda juga diganti menjadi seekor ayam. Saat ini, video sudah dihapus.
 

 
Kesimpulan:
Klaim Prabowo memberikan peringatan kepada Malaysia soal penghinaan lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah salah. Faktanya, pernyataan Prabowo tersebut disampaikan pada saat kampanye Pilpres 2019 lalu.
 
Informasi ini jenis hoaks False context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Referensi:
1.https://www.medcom.id/internasional/asia/1bV2qwGb-beredar-video-penghinaan-lagu-indonesia-raya-malaysia-lakukan-investigasi
2.https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/ppdsu3428/nasional/politik/19/04/03/ppd1c7409-prabowo-tak-ingin-rakyat-indonesia-dihina-bangsa-lain
3.https://kumparan.com/tugujogja/menhan-prabowo-indonesia-harus-kuat-supaya-tidak-diganggu-bangsa-lain-1sEAwzv9G1q/full
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News