[Cek Fakta] Beredar Foto Ketua Komnas HAM Berdua dengan Tommy Soeharto? Ini Faktanya

Beredar sebuah foto memperlihatkan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) bersama seseorang. Foto itu beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook Ida Paulina yang turut mengunggah foto tersebut, Kamis 10 Desember 2020. Akun itu membuat narasi bahwa foto seorang pria bersama Tommy adalah Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik.
 
Berikut narasi selengkapnya:

"Ada yg tau siapa dia
Ini jawabannya
Kenapa kalau kasus kadrun cepat di proses di Komnas HAM
Kasus Sigi dan penyerangan kerumah orang tua Mahfud MD diabaikan
Karena udah ngerumpi sama orang orang cen cen
Dia adalah Ahmad Taufan Damanik
Ketua Komnas HAM."

Unggahan ini direspons sejumlah warganet. Terdiri dari 46 emotikon dan 34 komentar.
 


Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa foto itu memperlihatkan Tommy Soeharto berdua dengan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, adalah salah. Faktanya, Komnas HAM membantah pria bersama Tommy itu adalah Ahmad Taufan Damanik.

"Pria yang diberi lingkaran merah dalam foto tersebut bukan Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik," tulis Komnas HAM dalam situs resminya, Kamis 10 Desember 2020.

Komnas HAM memastikan Ahmad Taufan Damanik tidak bertemu atau berfoto dengan keluarga Cendana dalam kesempatan apapun. Komnas mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berita bohong tersebut.

"Komnas HAM Republik Indonesia akan selalu bekerja berdasarkan mandat Undang-Undang, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan bekerja tidak dalam kaitan dengan kelompok politik manapun tapi semata-mata untuk tegaknya hukum yang berlandaskan prinsip hak asasi manusia.," tegas Komnas HAM.

 

Kesimpulan:
klaim bahwa foto itu memperlihatkan Tommy Soeharto berdua dengan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, adalah salah. Faktanya, Komnas HAM membantah pria bersama Tommy itu adalah Ahmad Taufan.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://www.komnasham.go.id/index.php/siaran-pers/2020/12/10/122/keterangan-pers-nomor-052-humas-kh-xii-2020-klarifikasi-komnas-ham-ri-atas-berita-hoax-ketua-komnas-ham-ri-ahmad-taufan-damanik-boneka-cendana.html
https://archive.md/okedS
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News