[Cek Fakta] Benarkah Kapolda Metro Jaya Pengecut Tolak Diperiksa Komnas HAM? Ini Faktanya

Beredar sebuah narasi bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pengecut lantaran menolak diperiksa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Narasi ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook Jenni Enjo yang turut membagikan sebuah gambar berisi foto Kapolda Fadil dan narasi tersebut, pada Senin 14 Desember 2020. Akun itu juga membuat narasi terkait gambar tersebut.

"Biadab pengecuuut semoga km mati mengenaskan dan terhina," tulis akun Jenni Enjo dan diunggah di facebook pada pukul 22.17.

 

 

Sebelumnya, gambar berisi foto Kapolda Fadil dan narasi tersebut diunggah akun Ali Mustafa pada hari yang sama pukul 09.44. Unggahan itu ramai direspons warganet. Terdiri dari 552 emotikon, 85 komentar dan 292 kali dibagikan.

 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pengecut karena menolak diperiksa Komnas HAM, adalah salah. Faktanya, Fadil memenuhi panggilan Komnas HAM.
 
Dilansir Detik.com, Fadil tiba di Komnas HAM pada Senin 14 Desember 2020 pukul 12.15 WIB. Fadil memenuhi panggilan Komnas HAM terkait peristiwa penembakan yang menewaskan enam laskar FPI.

"Saya taat hukum hari ini saya dipanggil saya datang dan saya datang sendiri. Nggak pake diantar banyak-banyak orang," kata Fadil seperti dilansir Detik.com, Senin 14 Desember 2020.

Fadil juga berambisi untuk membuat kasus penembakan 6 laskar FPI itu menjadi terang-benderang. Namun Fadil tidak ingin terjebak pada narasi belaka.

"Kami akan berikan fakta berbasis scientific crime investigation. Kami tak mau membangun narasi. Kami akan menjadikan fakta. Kami tak mau membangun narasi. Dan itu akan kami support kepada Komnas HAM," tegas Fadil.

 

 

Komnas HAM dan Kapolda sepakat akan saling terbuka dalam mengusut kasus ini. Bahkan pada minggu ini, Komnas HAM diberi kesempatan melihat secara langsung alat bukti yang dimiliki kepolisian.

"Pak Kapolda sampaikan keterbukaan dari Kepolisian kalau ada barang bukti, alat bukti yang dibutuhkan Komnas HAM dan ini yang akan segera ditindaklanjuti Komnas HAM," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara seperti dilansir Detik.com, Senin 14 Desember 2020 pukul 17.28 WIB.

 

 

Dilansir Media Indonesia, Fadil semula akan datang pada pukul 10.00 WIB. Fadil sudah menegaskan akan hadir tanpa membawa jajarannya.
 


 

Kesimpulan:
Klaim bahwa Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pengecut karena menolak diperiksa Komnas HAM, adalah salah. Faktanya, Fadil memenuhi panggilan Komnas HAM jauh sebelum unggahan itu dibagikan pada pukul 22.17 WIB.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://news.detik.com/berita/d-5294223/tiba-di-komnas-ham-kapolda-metro-penuhi-panggilan-soal-6-laskar-fpi-tewas?
https://news.detik.com/berita/d-5294626/irjen-fadil-usai-dipanggil-komnas-ham-saya-datang-tak-diantar-banyak-orang?
https://news.detik.com/berita/d-5294753/komnas-ham-ungkap-3-hal-yang-disampaikan-kapolda-soal-penembakan-laskar-fpi/1
https://mediaindonesia.com/megapolitan/368717/kapolda-metro-jaya-penuhi-panggilan-komnas-ham-soal-fpi
https://archive.md/WLjsV
https://archive.md/jR6YU
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News