Ia sosok seperti peri yang ceritanya tidak sengaja bertemu setelah tersangkut di kail yang saya gunakan untuk memancing di Genshin Impact. Perjalanan menuju kota ini memang bisa dikatakan sangat mudah karena Mondstadt memang dirancang sebagai hub untuk para petualang pemula seperti saya.
Sepanjang perjalanan menuju Mondstadt, saya dihadapkan oleh berbagai tutorial seperti mengenal teleport point dan hal dasar lain yang akan sangat penting untuk menjalankan permainan ke tingkat selanjutnya. Perjalanan singkat tersebut menjelaskan bahwa Genshin Impact memiliki banyak hal untuk dieksplorasi (selain juga menjelaskan bahwa Paimon adalah makanan darurat).
.jpg)
Cerita petualangan saya pun semakin mendebarkan ketika sampai di Mondstadt. Sesosok naga besar datang dari langit dan membuat badai melanda kota tersebut. Setelah beberapa cutscene, saya pun diajak melawan naga tersebut di atas langit.
Gameplay pun berubah dari action ke bullet hell (danmaku) dengan nuansa 3D. Genshin Impact berhasil membuat saya terkesima di awal.
Teyvat yang Immersive tapi Membosankan
Genshin Impact menceritakan kisah petualangan karakter utama pemainnya, yaitu Lumine dan Aether, setelah dihadang oleh Unkown God yang motifnya masih misterius. Di awal permainan, Anda bisa memilih salah satu antara Lumine dan Aether dan setelah itu pilihan Anda akan menjadi karakter utama di dalam game ini. Anda pun akan diajak menjelajahi setiap sudut Teyvat, dunia dalam Genshin Impact.Teyvat merupakan dunia yang cukup luas untuk dijelajahi. Meski jika disandangkan dengan game AAA di PC masih kalah jauh dari sisi luas dan kualitas, Teyvat tetap merupakan dunia yang menarik untuk dijelajahi.
Selain itu, sepengetahuan saya belum ada game mobile di Android dan iOS yang memiliki dunia lebih luas dan lebih immersive dari Teyvat. Status Genshin Impact yang juga tampil sebagai game mobile membuat saya harus menurunkan standar penilaian terhadap game ini mengingat keterbatasan perangkat mobile.