Kemilau Bumi Sriwijaya

Rona galeriindonesiakaya
Dimas Prasetyaning • 18 Februari 2015 17:32
medcom.id, Palembang: Ibukota Provinsi Sumatra Selatan yang terkenal dengan pempeknya ini, merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sumatra. Dulunya, Palembang terkenal dengan keberadaan kerajaan Sriwijaya, kerajaan Buddha terbesar di Asia Tenggara.
 
Selain terkenal dengan pempeknya, Palembang juga mempunyai potensi wisata tidak kalah dengan kota lainnya di Sumatera. Waktu terbaik mengunjungi Palembang yaitu ketika Imlek atau Tahun Baru China. Kota ini bersemu merah dengan aneka dekorasi Imlek di berbagai kelentengnya.
 
Yovie Widianto pun berkesempatan menelusuri pesona kemilau Bumi Sriwijaya. Tempat pertama yang dikunjungi Yovie Widianto bersama tim IDEnesia adalah Sungai Musi. Sungai terpanjang di Sumatra ini membelah kota Palembang menjadi dua bagian.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sejak dulu, Sungai Musi merupakan sarana transportasi utama di Palembang. Di tepi Sungai Musi terdapat beberapa obyek wisata, di antaranya restoran terapung, Kampung Arab, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin, Rumah Rakit, dan tentunya Jembatan Ampera.
 
Jembatan Ampera mulai dibangun pada 1962, dan kini menjadi ikon serta lambang kota Palembang. Jembatan Ampera menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang terpisahkan oleh Sungai Musi.
 
Sekitar 50 meter dari Jembatan Ampera, terdapat sebuah pasar yang merupakan pusat souvenir dan makanan sehingga Anda dapat dengan mudah membeli oleh-oleh dan mengisi perut.
 
Masih satu lokasi dengan Jembatan Ampera, terdapat Kelenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) atau yang lebih dikenal sebagai Kelenteng Dewi Kwan Im. Kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng tertua, terletak di Jalan Perikanan, 10 Ulu, Palembang.
 
Kelenteng Kwam In dibangun pada masa Kesultanan Palembang Darussalam dan Kolonial Belanda, yakni pada 1733. Keunikannya yaitu penulisan nama kelenteng biasanya dari kiri ke kanan, Kelenteng Chandra Nadi justru sebaliknya. Jadi kita membacanya dari kanan ke kiri, itupun kalau penulisannya sejajar.
 
Perayaan Imlek di kelenteng ini merupakan kewajiban sebagian besar warga yang merayakannya. Mereka merayakan Imlek di klenteng ini yang kemudian dilanjutkan ke kelenteng di Pulau Kemaro.
 
Pulau Kemaro terletak di tengah Sungai Musi, sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera. Di Pulau Kemaro terdapat vihara yang banyak didatangi umat Buddha untuk berdoa dan berziarah.
 
Di sini ada juga makam putri dari Sriwijaya bernama Siti Fatimah. Menurut legenda, sang putri jatuh cinta terhadap saudagar dari Tiongkok bernama Tan Bun Ann. Keduanya kemudian menikah dengan mas kawin berupa 9 guci emas, namun pada akhirnya pasangan tersebut menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam.
 
Selain itu, ada legenda pohon cinta. Masyarakat setempat percaya, bila sepasang kekasih mengukir namanya di pohon cinta, maka hubungan cinta mereka akan berlanjut sampai dengan pernikahan.
 
Tempat menarik lainnya di Palembang yang wajib dikunjungi yaitu Rumah Tenun di seberang Lapangan Hatta. Rumah Tenun ini memproduksi kain tradisional songket asli yang terbuat dari benang emas.
 
Ronimah selaku pemilik Rumah Tenun, mengaku mempunyai kain songket berusia 100 tahun dengan kisaran harga diatas Rp50 juta. Kain tersebut dikerjakan selama satu tahun. Padahal, pengerjaan kain songket saat ini rata-rata 3-6 bulan.
 
Setelah berkeliling Palembang, rasanya belum lengkap jika belum mencicipi pempek di Jalan Dempo Luar, Palembang. Ada beragam pempek dijual di sini, diantaranya pempek kulit, kriting, adaan, lenjer, tahu, pastel, dan pempek kapal selam.
 
Bahan utama pembuatan pempek yaitu ikan air sungai. Bahan baku pelengkapnya terdiri dari tepung tapioka, garam, penyedap rasa, dan air.
 
Penasaran dengan rasanya? Simak perjalanan Yovie Widianto dalam IDEnesia di Metro TV, pada Kamis (19/2/2015) pukul 22.30 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya. Ada bingkisan menarik bagi pemenangnya. (adv)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(NIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif