Biasanya, masyarakat di daerah ini melakukan tradisi penyambutan bulan Ramadan pada bulan Sya'ban. Tradisi ini rupanya sebagai wujud rasa syukur serta kegembiraan dalam menyambut Ramadan yang hanya hadir satu tahun sekali.
Misalnya, di Kota Semarang. Setiap tahun diadakan Festival Dugderan. Festival ini menjadi simbol pemersatu masyarakat Semarang, karena tidak melihat latar belakang agama, status, kebudayaan, dan kekayaan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Puncak acara festival tersebut adalah Kirab Budaya Dugderan, di mana terdapat Warak Ngendhog yang begitu ditunggu masyarakat. Warak Ngendhog merupakan maskot hewan khas Dugderan yang bentuknya unik serta berwarna-warni dan mereprepresentasikan unsur Tiongkok, Arab, dan Jawa yang menyatu harmonis.
Ada pula makanan khas Semarang yang ditampilkan pada acara ini, salah satunya yg paling legendaris adalah nten-nten. Makanan khas ini berbahan dasar beras ketan yang diberi pewarna biru. Disajikan dengan serundeng gula jawa, yang juga menjadi makanan khas Semarang untuk takjil.
Selain Semarang, ada juga Singkawang yang punya tradisi unik menyambut Ramadan. Di sana akan disiapkan sepuluh ribu lampion dan pernak-pernik simbol Ramadan yang dipajang sebagai penanda masuknya Bulan Puasa.
Singkawang juga mengadakan Ramadhan Fair yang dalam rangakaiannya menghadirkan pasar juadah dan bazar bernuansa Islami, namun masih memiliki sentuhan ornamen khas Singkawang.
Penasaran seperti apa keseruan tradisi tersebut? Saksikan selengkapnya dalam program IDEnesia pada Episode Pesona Bulan Berkah pada hari Minggu, 27 Mei 2018, pukul 21.30 WIB hanya di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)