Konsep semi-teatrikal ini juga dilengkapi dengan unsur visual dalam bentuk tari-tarian oleh Nusantara Kreasindo. (Foto: Ist)
Konsep semi-teatrikal ini juga dilengkapi dengan unsur visual dalam bentuk tari-tarian oleh Nusantara Kreasindo. (Foto: Ist)

Legenda, Konser Semi-Teatrikal karya Mahasiswa Indonesia di AS

Rona hari batik nasional
A. Firdaus • 03 Oktober 2019 17:50
Boston: Ketika suasana negeri ini sedang tak menentu, lahir sebuah gerakan terpuji dari mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat. Ya sekumpulan mahasiswa yang saat ini sedang mengemban ilmu di Barklee College of Music, Boston, mengadakan konser semi-teatrikal bertajuk Legenda.
 
Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, konser semi-teatrikal ini dihadiri oleh 800-an penonton, dan dimeriahkan oleh berbagai musisi dan seniman dari 15 negara.
 
Hadir pada acara ini Yohanes Jatmiko selaku Plt. Konsul Jendereal Republik Indonesia di New York, Poppy Rufaidah, atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia dari Washington, D.C., penulis lagu legendaris James F. Sundah, dan penata musik kondang dari Indonesia Zeke Khaseli yang sengaja datang dari New York.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Secara singkat, Yohanes mengungkapkan tujuan dari pegelaran ini, yang tak lain ingin menyebarluaskan kebudayaan Indonesia di luar negeri melalui bidang seni musik dan batik. Bahkan Yohanes sangat terkesan dengan Barklee Indonesian Ensemble (BIE).
 
“Saya sangat bangga menyaksikan adik-adik Berklee. Pagelaran ini tidak hanya berhasil menampilkan budaya Indonesia yang kaya, namun juga membuktikan bahwa kita memiliki bakat-bakat muda yang cemerlang dan luar biasa. Ini jelas bentuk diplomasi kebuayaan yang luar biasa. Selamat!," ujar Yohanes.
 
Lebih detail, Bernard selaku Music Director dan penggagas acara Indonesian Cultural Night (ICN) menjelaskan keutamaan kegiatan ini. Menurutnya, ada enam cerita rakyat yang berasal dari enam daerah yang berbeda.
 
"Kami selalu percaya bahwa seni musik bisa menjadi roda penggerak persatuan yang mendukung perdamaian. Yang unik, setiap musisi yang tampil pada acara ini menggunakan busana khas Indonesia," terang Bernard.
 
Legenda mengambil konsep semi-teatrikal dengan menampilkan cerita rakyat dari seluruh penjuru Indonesia. Urutan lagu sepanjang acara dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut: Telaga Biru dari Maluku Utara (komposisi Ruth Felicia Christina), Ramayana dari Jawa (komposisi Timotius Simanjuntak), Bawang Merah Bawang Putih (komposisi Eunike Tanzil), Cendrawasih dari Papua Barat (komposisi Peter Jonatan), Telaga Tiga Warna dari Nusa Tenggara Timur (komposisi Aubrey Situmorang), dan Malin Kundang dari Sumatera Barat (komposisi Bernard Jonathan).
 
Untuk menjelaskan cerita rakyat tersebut bagi para penonton lokal, sebelum dimulainya setiap komposisi, BIE juga memutar sebuah cuplikan pendek dalam Bahasa Inggris yang menceritakan latar belakang setiap dongeng tersebut. Konsep semi-teatrikal ini juga dilengkapi dengan unsur visual dalam bentuk tari-tarian oleh Nusantara Kreasindo.
 
“Pargelaran yang luar biasa. Saya yakin berharap pentas kebudayaan seperti ini mampu menginspirasi kita semua agar bisa lebih menghargai perbedaan dan menjadi kekuatan dalam Persatuan Indonesia,” ujar James F. Sundah, musisi legendaris Indonesia yang sengaja hadir dari New York.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif