Jakarta: Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mengapresiasi langkah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mewujudkan destinasi gastronomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari usaha keras Kemenpar mewujudkannya di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Kami salut dengan kerja sama yang terjalin sejak 2017 hingga mencapai tahap ini," kata Tim Project Specialist UNWTO, Aditya Amaranggana, di Jakarta, Selasa 11 Juni 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Aditya menambahkan, sebagai Project Specialist UNWTO, pihaknya melihat ada beberapa poin penting yang tercapai jika destinasi gastronomi berhasil dilaksanakan. Salah satunya, Indonesia menjadi negara pelopor yang mendukung UNWTO mewujudkan Sustainable Development Goals 2030 (SDG’s).
"Program ini bisa membantu pencapaian SDG’s 2030 karena gastronomi adalah sebuah ekosistem hulu ke hilir yang menyentuh banyak point di SDG’s,” ujar dia.
Selain itu, destinasi gastronomi global ini diyakini mampu membuka lapangan kerja baru di industri Food and Beverage. Ini mendukung fokus SDG's UNWTO dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi inklusif berkelanjutan, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
"Maka melalui program ini akan memberikan kesempatan yang baik melalui Ubud Gianyar," tambah Aditya.
Dalam kesempatan yang sama, Lead Expert yang ditunjuk UNWTO, Roberta Garibaldi menjelaskan, lokasi Ubud yang digenjot pemerintah Indonesia sebagai destinasi gastrononi juga diharap bisa menjaga idealisme gastronomi yang holistik. Yakni sebuah daerah yang memiliki nilai warisan budaya serta kualitas industri produk makanan yang berkembang.
"Juga amenitas gastronomi cukup mumpuni dan sustain yang mengangkat kearifan lokal," ungkap Roberta.
Selain itu wilayah yang ditetapkan sebagai gastronomi holistik haruslah memiliki pasar tradisional yang menjual komoditas. Seperti wine, kopi, teh, dan produk organik. Wilayah yang ideal menjadi destinasi gastronomi holistik juga harus memiliki tempat belajar gastronom formal dan informal yang fokus pada kearifan lokal kuliner, serta budaya makan setempat.
Lebih lanjut, Roberta menjabarkan bahwa wilayah ideal memiliki fasilitas pendidikan seperti museum, tempat membuat makanan, dan minuman lokal yang menjadi pusat edukasi publik. Hal ini juga termasuk lembaga riset gastronomi, festival dan expo yang fokus pada makanan dan minuman, serta bahan lokal.
Journey to Blimbingsari Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)