Kemenparekraf telah mengeluarkan handbook berupa panduan umum dan khusus meliputi manajemen atau tata kelola hotel dan restoran. (Foto: Dok. Instagram Hotel Mulia Senayan, Jakarta/@hotelmulia)
Kemenparekraf telah mengeluarkan handbook berupa panduan umum dan khusus meliputi manajemen atau tata kelola hotel dan restoran. (Foto: Dok. Instagram Hotel Mulia Senayan, Jakarta/@hotelmulia)

Penerapan CHSE di Hotel dan Restoran, Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan

Rona Kemenparekraf
Sunnaholomi Halakrispen • 26 Agustus 2020 14:30

Frans juga mengatakan, SOP tersebut telah dituangkan dalam handbook yang disusun Kemenparekraf/Baparekraf dan merupakan turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 382/2020. 
 
Adapun isi dari handbook ini, kata dia, meliputi unsur-unsur pencegahan, penelusuran, dan penanganan kasus covid-19 di sektor parekraf. 
 
"Saya kira ini menjadi sangat penting sehingga akhirnya nanti yang terkait dengan fasilitas bagaimana pengelola atau manajemen dalam rangka mempersiapkan itu, termasuk juga karyawannya. Dan tentu yang paling penting adalah kerja sama dengan pengunjung atau tamu," tuturnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara itu, Direktur Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevy mengatakan protokol kesehatan perlu diterapkan dan dipatuhi dengan baik dan benar. Fokusnya, untuk meningkatkan kepercayaan dan daya tarik wisatawan agar tertarik datang ke destinasi wisata.
 
"Yang penting sekarang adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik. Kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan agar covid-19 segera tertangani dan sektor parekraf kembali bangkit," papar Reza.
 
Penerapan CHSE di Hotel dan Restoran, Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan
(CHSE diharapkan dapat meningkatkan kembali kepercayaan pelanggan terhadap industri pariwisata. Foto: Dok. Instagram Hotel Mulia Senayan, Jakarta/@hotelmulia)
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Sumut Deni S Wardhana menjelaskan, sejak covid-19 pelaku hotel dan restoran mengalami keterpurukan, bahkan okupansi rata-rata menyentuh angka 1 digit. 
 
Untuk itu penerapan protokol CHSE dengan adaptasi baru ini perlu dijadikan sebuah struktur program pelatihan. Sehingga, orientasi pelayanan harus berdasarkan CHSE. Namun, penerapan itu harus beriringan dengan edukasi masyarakat atau wisatawan untuk sama-sama mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan.
 
"Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk pengelola. Namun pengunjung hotel dan restoran harus bekerja sama melaksanakan dengan baik protokol kesehatan di fase kebiasaan baru," jelasnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Herbin Saragi selaku penanggung jawab kegiatan sosialisasi dari Kemenparekraf/Baparekraf menambahkan, kegiatan ini bertujuan agar pelaku industri pariwisata terlebih saat ini pelaku usaha hotel dan restoran bisa menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya preventif terhadap penyebaran covid-19.
 
"Tujuannya adalah menekan pertumbuhan cluster baru covid-19 di Medan dan Sumut secara umum. Selain itu meningkatkan kembali kepercayaan pelanggan terhadap industri pariwisata," tutur Herbin.
 

 

"Kita harus pastikan wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman saat berkunjung, sehingga bisa menjadi bahan promosi dan meningkatkan kenyamanan wisatawan. Dan yang paling penting ke depan akan menjadi prasyarat dalam verifikasi labeling Indonesia Care," pungkasnya. 
 
Di sisi lain, Kemenparekraf telah mengeluarkan handbook berupa panduan umum dan khusus. Untuk panduan umum meliputi manajemen atau tata kelola hotel dan restoran seperti memperhatikan informasi terkini serta imbauan dan instruksi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait covid-19 di wilayahnya.
 
Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), menyediakan dan memasang imbauan tertulis, serta menerapkan protokol kesehatan dasar bagi karyawan, tamu, dan pihak lain yang beraktivitas di hotel maupun restoran seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
 
Sedangkan, panduan khusus meliputi tiga alur pelayanan hotel dan restoran mulai dari pintu masuk hingga ruang karyawan, yaitu panduan bagi pengusaha dan pengelola terhadap fasilitas yang harus disediakan, panduan bagi tamu, serta panduan bagi karyawan.
 
Pelaksanaan protokol kesehatan disebutnya sangat penting untuk dilakukan dengan baik. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mendorong pergerakan sektor parekraf, serta meningkatkan kepercayaan dan produktivitas masyarakat agar merasa aman dari covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif