Untungnya PT Antang Gunung Meratus (AGM) cepat menyadari di lahan tambang yang dikelolanya ada habitat hewan langka. Bersama pemerintah daerah, lahan di kanal Sungai Muning itu disiapkan menjadi hutan konservasi untuk penangkaran bekantan sekaligus ekowisata.
"Kami kemudian mengadakan riset bersama peneliti dari IPB, WWF dan Universitas Lambung Mangkurat pada 2010. Hasilnya ditemukan populasi bekantan Rawa Gelam berjumlah sekitar 250 ekor," ujar Deputi Eksternal Affair PT AGM, Budi Karya, di Sungai Muning, Tapin, Kalimantan Selatan, Jumat (13/2/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kemudian tahun lalu Pak Bupati menyetujui usulan kami agar menetapkan areal seluas 90 hektare itu untuk ekowisata bekantan," tambahnya.
Ekowisata ini direncanakan dibuka untuk umum pada 2016. Sebuah gedung kantor sedang dibangun di lokasi untuk pengurus dan menara pantau untuk para pengunjung melihat bekantan yang bergelayutan di pepohonan. Pengunjung akan menempuh jalur darat, lalu berperahu menyusuri Sungai Muning.
Untuk menuju kawasan ekowisata ini bisa melalui kantor PT AGM, dari Banjarmasin menuju arah Tapin dan berhenti di KM 101 melalui jalur darat. Anda harus menggunakan transportasi umum di sini. Jaraknya sekitar 2 jam dari Bandara Samsudin Noor Banjarmasin.
Kemudian untuk melihat bekantan Anda harus menyusuri Sungai Muning dari Pelabuhan Lok Buntar dengan perahu klotok sekitar 1 jam. Pelabuhan Lok Buntar adalah pelabuhan singgah sebelum batu bara diangkut ke kapal-kapal tongkang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(BOB)