Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk tak segan dan selalu menggunakan batik, sebagai materi dalam setiap karya. (Ilustrasi/Pexels)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk tak segan dan selalu menggunakan batik, sebagai materi dalam setiap karya. (Ilustrasi/Pexels)

Pelaku Ekonomi Kreatif Diajak Gunakan Batik dalam Semua Karya

Rona batik
Sunnaholomi Halakrispen • 29 Agustus 2020 13:08
Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk tak segan dan selalu menggunakan batik, sebagai materi dalam setiap karya. Termasuk di bidang fesyen, kriya, dan interior. 
 
Keunikan batik yang terletak pada motif dan warna tiap daerah dapat dikolaborasikan dengan fesyen dan desain interior serta dapat dijadikan inovasi untuk mendukung roda perekonomian di Indonesia yang terdampak covid-19.
 
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, MM, dalam Virtual Talkshow Obrolan Tentang Batik (OTENTIK), Batik Representasi Indonesia Untuk Fesyen, Kriya, dan Interior.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Meskipun kita punya batik ini sudah dikenal di seluruh dunia, tapi kita harus coba mempertahankan dan menyebarluaskan dalam fase pandemi ini," ujar Wisnu Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, MM, dalam acara Virtual Talkshow Obrolan Tentang Batik (OTENTIK): Batik Representasi Indonesia Untuk Fesyen, Kriya, dan Interior.
 
"Kami mendorong serta mengajak para pelaku ekonomi kreatif agar tetap produktif di masa adaptasi kebiasan baru ini untuk mendukung roda perekonomian Indonesia yang terdampak covid-19," tambahnya.
 
Wisnu memaparkan bahwa parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior, juga harus didukung dengan kompetensi. Selain itu, sertifikasi, agar karya yang dihasilkan pun berkualitas serta memiliki nilai jual tinggi. 
 
Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Muhammad Ricky Fauziyani, S.Sos., M.Pd, menjelaskan bahwa Kemenparekraf akan memfasilitasi para pelaku parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior untuk mendapat skema pembelajaran untuk menunjang kemampuan. 
 
"Jadi nanti kita juga akan membuat satu skema satu pembelajaran dan itu sifatnya gratis," jelas Ricky. 
 
Manajer Pemasaran Lembaga Sertifikasi Profesi Batik, Rahayu Sulistyowati, berharap di masa pandemi covid-19 ini kain batik bisa terus dikolaborasikan dengan subsektor fesyen hingga desain interior untuk menghasilkan inovasi baru untuk diterima oleh masyarakat. 
 
"Dengan selembar kain yang berkualitas lalu kita kolaborasikan dengan fesyen akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Dari kolaborasi ini, kami membutuhkan dukungan pemerintah dalam kaitannya dengan market. Jadi intinya di masa pandemi ini meskipun terjadi penurunan di omzet saya berharap kolaborasi tetap berjalan," pungkas Rahayu.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif