Pernikahan adat di Lombok. (foto:MTVN/Nia Deviyana)
Pernikahan adat di Lombok. (foto:MTVN/Nia Deviyana)

Biaya Mahal, Alasan Pria Lombok Pilih Menikahi Gadis Sekampung

Rona romansa
Nia Deviyana • 25 November 2015 10:57
medcom.id, Mataram: Ada banyak tradisi dan aturan yang masih dijalani Suku Sasak dan sebagian besar masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam menjalani pernikahan. Salah satunya yakni bicara soal biaya adat.
 
Penduduk Sasak dan sebagian besar masyarakat Lombok, umumnya memilih menikah dengan keluarga dekat atau yang berasal dari satu kampung agar lebih murah. 
 
"Sebab, jumlah biaya adat untuk menikah di Lombok dihitung dari jarak rumah perempuan, misalnya melewati berapa masjid atau berapa jembatan," terang Adi, pemandu wisata di Lombok saat berbincang dengan Metrotvnews.com.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Artinya, semakin jauh jarak rumah si gadis dengan si pria, maka biaya adatnya semakin mahal. Contoh, jika calon pasangan tinggal sekampung, maka cukup membayar biaya adat senilai Rp500 ribu. Sementara, jika pria memilih gadis dari luar kampung biayanya bisa mencapai puluhan juta, tergantung tawar menawar dengan kepala desa.
 
Tali dan Karung Beras Sebagai Simbol
 
Selain biaya adat, mahar menjadi satu hal yang tak boleh luput dalam pernikahan adat di Lombok. Jika pada umumnya mahar berupa seperangkat alat shalat dan cincin kawin, di Lombok, mahar pernikahan berupa karung dan tali.
 
Tapi jangan kaget dulu, karena itu hanya sebagai simbol saja. Adi memaparkan, tali merupakan lambang dari kerbau, sementara karung adalah lambang dari beras.
 
"Kalau si pria kasih lima utas tali, berarti keluarga si gadis akan dapat lima pasang kerbau, jantan dan betina," tambahnya.
 
Mahar jumlahnya menjadi lebih besar lagi kalau yang menikah adalah pasangan beda kasta. Di Lombok sendiri, ada empat kasta yakni Raden, Lalu, Bapak, dan Amaq.
 
Gelar Raden diperuntukkan bagi mereka yang pernah berjasa pada kerajaan Lombok. Sedangkan Lalu, berada satu tingkat di bawah Raden, yakni orang yang pernah membantu raja atau menjadi pahlawan bagi kerajaan Lombok.
 
Selanjutnya, Amaq adalah strata paling rendah atau masyarakat kebanyakan. Sementara gelar Bapak diberikan kepada bangsa amaq yang sudah berhaji.
 
Meski biaya adat akan sangat mahal, pria Lombok boleh mencari istri dari luar kampung mereka. Sebaliknya, tradisi masyarakat Lombok masih sulit menerima perempuan yang menikah dengan pria dari luar kampung. Umumnya, perempuan yang menikah dengan pria dari luar akan 'dibuang' dari kampungnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LOV)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif