Ilustrasi. (Thinkstock)
Ilustrasi. (Thinkstock)

Operasi Pengangkatan tak Menjamin Kanker Payudara Sembuh Total

Rona kanker payudara
22 September 2018 13:43
Jakarta: Prevalensi kanker payudara termasuk yang paling tinggi di Indonesia. 50 kasus kanker terjadi pada setiap 100 ribu penduduk dan menjadi salah satu pembunuh utama perempuan di Nusantara.
 
Konsultan Hematologi Onkologi Medik Cosphiadi Irawan mengungkapkan, faktanya, 67 persen pasien kanker payudara terlambat ditangani. Hal ini lantaran mayoritas dari mereka datang saat kondisinya sudah pada stadium lanjut.
 
"Seharusnya memeriksakan diri paling tidak setiap 3 bulan ke bidan atau dokter. Ini penting, karena ketika ada kecurigaan dari kondisi fisik yang tidak lazim sebaiknya segera diperiksakan setelah 3-4 minggu," ujarnya dalam Newsline Metro TV, Jumat, 21 September 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Cosphiadi mengatakan kanker payudara masih bisa disembuhkan dengan syarat stadium kanker yang diderita pasien tak lebih dari 2 khususnya 2a.
 
Kanker payudara stadium 2 umumnya belum menyebar ke kelenjar getah bening sehingga risiko penyebarannya ke bagian tubuh lain lebih kecil.
 
Boleh jadi pada satu kasus, salah satu payudara pasien harus diangkat untuk memotong jalur penyebaran kanker namun hal itu tidak menyelesaikan persoalan manakala sel kanker kadung menyebar ke kelenjar getah bening.
 
"Getah bening itu ada di bawah ketiak dan kalau sudah menyebar ke sana risiko kekambuhannya memang meningkat meskipun sudah pernah dilakukan operasi," kata dia.
 
Pada kasus kanker dengan risiko kekambuhan, ungkapnya, tenaga medis umumnya bukan lagi hanya melakukan penanganan dari sisi pemberian obat namun harus diikuti dengan tindakan pencegahan kekambuhan.
 
Tingkat kekambuhan bisa muncul ketika sisa tumor yang diangkat belum habis di tingkat awal. Sisa-sisa ini akan menyebar secara mikro ke bagian tubuh lain sehingga memungkinkan penderitanya untuk mengalami kondisi serupa di kemudian hari.
 
"Karenanya penanganannya harus dikejar dengan kemoterapi dan terapi hormonal untuk mencegah kekambuhan itu," jelas dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif