Kebanyakan menganggap sayuran segar adalah yang terbaik. Namun, tingkat nutrisi mulai menurun segera setelah panen dan terus berlanjut selama penyimpanan.
1. Sayuran segar
Dikutip dari Healthline, sebagian besar sayuran segar yang ditemukan di supermarket dipetik sebelum matang sepenuhnya. Hal ini untuk mencegah pembusukan selama pengangkutan.2. Sayuran beku
Sebagai perbandingan, sayuran beku biasanya dipetik pada saat paling matang dan paling bergizi. Namun, bisa kehilangan antara 10 hingga 80 persen nutrisi mereka selama blansing (proses di mana mereka direbus sebentar sebelum dibekukan).Secara umum, penelitian menunjukkan sedikit perbedaan tingkat nutrisi antara sayuran segar dan beku. Namun demikian, sayuran yang baru dipetik dari kebun Anda atau dari petani lokal kemungkinan besar mengandung nutrisi paling banyak.
3. Sayuran kaleng
Terkait sayuran kalengan, proses pemanasan yang digunakan selama pembuatan juga dapat mengurangi tingkat nutrisi tertentu. Terlebih lagi, sayuran kalengan sering kali mengandung garam atau tambahan gula.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, mungkin juga mengandung jumlah jejak bisphenol-A (BPA). Ini merupakan bahan kimia yang terkait dengan kesuburan yang buruk, berat badan lahir rendah, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
4. Sayuran dijus
Membuat jus telah menjadi cara yang populer dan mudah untuk menambahkan sayuran ke dalam makanan Anda. Namun, membuat jus cenderung menghilangkan serat, yang sangat penting untuk kesehatan.Studi juga menunjukkan bahwa antioksidan yang secara alami terikat pada serat tanaman juga dapat hilang dalam proses pembuatan jus. Lantaran alasan ini, sayuran segar atau beku biasanya lebih disukai daripada varietas kalengan atau jus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)