“Dalam rokok terdapat tar, nikotin, dan karbon monoksida yang dapat berdampak pada kesehatan," ujar Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dalam konferensi pers daring: Surat untuk Presiden dari Organisasi Anggota/Mitra Komnas Pengendalian Tembakau.
"Dan tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga memiliki risiko yang sama berbahayanya karena kandungan berbahaya tersebut bisa terhirup oleh orang yang berada di samping perokok itu,” sambungnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketika seseorang merokok, menurut Dr. Agus maka dapat menyebabkan gangguan imunitas saluran napas dan paru. Fungsi silia pada saluran napas akan terganggu karena asap rokok. Silia ini berfungsi untuk membersihkan saluran pernapasan dari virus dan kotoran melalui batuk.
“Kebiasaan merokok ini dapat melemahkan silia sampai 50 persen. Dan kalau seseorang merokok sebanyak 2 – 3 kali sehati maka silianya akan mati. Kalau silia terganggu, maka akan ada banyak dahak sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi,” jelas dr. Agus.
Selain itu, menurut dr. Agus, merokok juga meningkatkan reseptor ACE2 yang dapat menjadi tempat berkembang biak covid-19. Reseptor ACE 2 meningkat hampir 50 persen dan ini meningkatkan risiko seseorang terkena covid-19.
"Dan reseptor ACE2 ini tidak hanya di paru-paru atau jantung tetapi juga ada di pembuluh darah, usus dan ginjal. Sehingga nanti dampaknya tidak hanya gejala respirator tetapi juga gejala non respirator,” ujar dr. Agus.
Seorang perokok juga bisa meningkatkan risiko mengalami penyakit generatif. Penyakit ini bisa menjadi komorbid yang meningkatkan risiko Covid-19 dan jika terkena Covid-19 maka penyakitnya akan lebih berat bahkan sampai meninggal. Data dari RS Persahabatan, 63 persen pasien covid-19 meninggal karena ada penyakit komorbid.
“Sering meletakkan tangan ke mulut ketika merokok juga dapat memasukkan virus ke dalam tubuh. Apalagi jika rokok tersebut digunakan secara bergantian sehingga dapat menularkan dari orang ke orang,” tutup dr. Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)