Bumil tetap harus memerhatikan makanan yang hendak disantap. (Foto: Shutterstock)
Bumil tetap harus memerhatikan makanan yang hendak disantap. (Foto: Shutterstock)

Tujuh Makanan yang Sebaiknya Dihindari Bumil

Rona kalbe nutritionals
Gervin Nathaniel Purba • 21 Juni 2019 07:00
Jakarta: Ibu hamil (bumil) memerlukan asupan gizi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembang janin. Namun, bukan berarti ia bisa makan seenaknya tanpa kendali.
 
Bumil tetap harus memerhatikan makanan yang hendak disantap. Sebab, ada beberapa makanan yang tak baik jika dikonsumi.
 
Ada tujuh makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi porsinya selama kehamilan. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


1. Daging Kurang Matang
 
Daging kurang matang atau mentah dapat meningkatkan risiko infeksi beberapa bakteri atau parasit, termasuk toxoplasma, E coli, listeria, dan salmonella. Bakteri dapat mengancam kesehatan bayi yang belum lahir, menyebabkan kecacatan intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
 
2. Telur Mentah
 
Telur mentah dapat terkontaminasi salmonella. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim yang menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati. 
 
3. Kafein
 
Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat bayi rendah (kurang dari 2,5 kilogram). Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko kematian bayi dan terkena penyakit kronis saat dewasa, yaitu diabetes dan jantung.
 
Jika tak bisa menghilangkan kebiasaan minum kopi, bumil disarankan membatasi asupan. Sebaiknya kurang dari 200 mg per hari, atau sekitar dua hingga tiga cangkir kopi.
 
4. Alkohol
 
Bumil disarankan untuk sepenuhnya menghindari minuman alkohol karena meningkatkan risiko keguguran. Bahkan, alkohol dalam jumlah kecil saja dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak bayi. 
 
5. Ikan Mentah dan Kerang
 
Ikan mentah, terutama kerang dapat menyebabkan beberapa infeksi berupa virus dan bakteri atau parasit (norovirus, vibrio, salmonella, dan listeria). Bumil sangat rentan terhadap infeksi listeria.
 
Listeria dapat ditularkan kepada bayi yang belum lahir melalui plasenta, bahkan tidak menunjukkan tanda penyakit pada ibu. Infeksi listeria dapat menyebabkan persalinan prematur, keguguran, dan masalah kesehatan serius lainnya.
 
6. Produk yang Tidak Dipasteurisasi
 
Susu mentah dan keju yang tidak dipasteurisasi rentan mengandung bakteri berbahaya, yakni Listeria, Salmonella, E coli dan Campylobacter. Hal yang sama berlaku untuk jus yang tidak dipasteurisasi, yang juga rentan terhadap kontaminasi bakteri.
 
7. Makanan Cepat Saji (Junk Food)
 
Makanan cepat saji pada umumnya mengandung nutrisi yang rendah, tinggi kalori, tinggi gula, dan lemak tambahan. Hal ini dapat memicu berat badan berlebih bagi bumil. Obesitas akan meningkatkan risiko penyakit terhadap bumil dan janin di kandungannya.
 
Sebaiknya, bumil memperbanyak makanan yang mengandung protein, asam folat, dan zat besi. Nutrisi tersebut penting untuk pembentukan sel baru, membantu produksi sel darah merah, dan mendukung perkembangan organ bayi.
 
Kandungan nutrisi penting tersebut dapat ditemukan dalam susu Prenagen Mommy. Minuman khusus ibu hamil ini mengandung asam folat, kalsium, vitamin D, mikroenkapsulasi zat besi, protein, magnesium, fosfor, omega 3 dan 6, serta inulin.
 
Prenagen Mommy merupakan Nutrisi lengkap gizi selama seribu hari pertama kehidupan (HPK) dengan Formula PrenaPro untuk menjaga stamina ibu lebih fit selama menjalani kehamilan sehingga janin lahir sempurna.
 
Prenagen Mommy tersedia dalam beberapa rasa, yakni cokelat, vanila, moka, stroberi, dan kacang hijau. Bagi ibu hamil yang sering bepergian, Prenagen Mommy tersedia dalam kemasan UHT sehingga Anda tetap bisa mendapat manfaat kebaikannya di mana saja.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif