Menggunakan pestisida tidak sepenuhnya dilarang di pertanian organik. (Ilustrasi/Pexels)
Menggunakan pestisida tidak sepenuhnya dilarang di pertanian organik. (Ilustrasi/Pexels)

Fakta-fakta Mengenai Pertanian Organik

Rona organik
Raka Lestari • 13 Maret 2020 12:03
Jakarta: Banyak orang menganggap bahwa pertanian organik berasal dari pertanian keluarga dalam skala kecil, tetapi sebenarnya ada banyak pertanian organik yang sebenarnya diproduksi oleh perusahaan besar. Dan seberapa besar atau kecil pertaniannya, tetap harus mengikuti beberapa aturan yang ada. 
 
Berikut ini adalah beberapa fakta-fakta mengenai pertanian organik yang mungkin belum banyak diketahui, seperti dilansir Reader's Digest
 
Menggunakan pestisida tidak sepenuhnya dilarang di pertanian organik. "Ada sekitar 25 bahan kimia yang telah disetujui untuk digunakan," kata Jessica Shade, PhD, direktur program sains di Organic Center di Washington, DC.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Tetapi sebelum petani organik dapat menggunakan 25 bahan itu, mereka harus membuktikan bahwa mereka telah menggunakan setiap metode lainnya yang mungkin bisa untuk mengendalikan hama dan gulma mereka," ujarnya.

Tidak banyak pertanian organik bersertifikat

Meskipun terlihat ada banyak pertanian yang berbasis organik, di Amerika sendiri hanya ada kurang dari satu persen dari 911 juta hektar lahan pertanian yang bersertifikasi organik, menurut Pew Research Center.

Harga yang tidak murah

Menurut USDA, produk organik memiliki harga yang lebih mahal sekitar 10 – 30 persen. Namun beberapa studi menyebutkan bahwa risiko mengonsumsi pestisida pada produk organik sangat rendah, umumnya karena produk organik memiliki kulit atau bagian luar yang lebih tebal untuk melindungi bagian dalamnya.

Beberapa produk unggulan

Menurut Pew Research Center, beberapa produk organik yang paling sering dicari adalah susu sapi, telur, ayam, apel, selada, stroberi, anggur, tomat, dan jagung. 

Pada awalnya tidak perlu ada sertifikasi 

Sebelum abad ke-20 tidak diperlukan sertifikat organik pada sebuah produk karena organik merupakan salah satu cara untuk bertani. Akan tetapi pada tahun 1940-an atau setelah Perang Dunia II ada banyak pabrik nitrat yang biasa membuat bom beralih untuk memproduksi pupuk sintetis, sehingga diperlukan sertifikasi organik untuk membedakan dengan yang berbahan kimia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif