Berdasarkan penelitian di Penn State University, melihat foto selfie berkali-kali dapat menimbulkan penurunan rasa percaya diri dan kepuasan hidup.
Penelitian tersebut dilakukan melalui survei online dengan melibatkan 225 pengguna media sosial dengan 33,8 persen diantaranya adalah pengguna facebook dan sisanya menggunakan Instagram, Twitter, Snapchat, Tumblr, dan Tinder.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut penelitian, orang akan membandingkan diri mereka satu sama lain saat melihat foto selfie orang lain sehingga akan menimbulkan perasaan-perasaan buruk seperti kesepian, penolakan, atau kekecewaan pada hidupnya sendiri.
Yang mengejutkan, para peneliti tidak melihat adanya keterkaitan antara keseringan memamerkan foto dengan kepeecayaan diri atau kepuasan hidup. Studi ini justru menemukan bahwa semakin seseorang melihat foto selfie, semakin rendah tingkat kepercayaan diri atau kepuasan hidup mereka.
"Orang-orang biasanya memamerkan selfie saat mereka bahagia atau sedang bersenang-senang. Hal itu membuat orang lain melihat hal itu dan berpikir bahwa hidupnya tak semenyenangkan orang yang melakukan selfie," ujar asisten penelitian Ruoxu Wang dalam sebuah rilis.
Ketika mereka berusaha mematahkan hasil tersebut, mereka pun menemukan pengecualian. Orang yang mengekspresikan keinginan besar untuk terkenal pada dasarnya mendapatkan rasa percaya diri dan kepuasaan hidup dengan melihat foto selfie sendiri. Melakukan selfie, entah bagaimana, memuaskan kebutuhan mereka yang ingin terkenal.
Hasil studi tersebut juga menemukan adanya perbedaan antara selfie dan groupie (selfie bersama lebih dari satu orang). Rata-rata, melihat foto groupie dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan diri pada orang yang melakukannya.
(Baca juga: Gimana Cara Menghilangkan Rasa Minder?)
Hal itu kemungkinan karena melihat diri mereka dalam foto tersebut, menguatkan rasa kepemilikan dan kebersamaan dalam kelompok tersebut. Penelitian ini dinilai penting karena mencoba mengerti sisi lain dari media sosial.
"Kebanyakan penelitian melihat pada motivasi seseorang memamerkan foto atau menyukai konten, namun kini kita bisa mengetahui efek dari perilaku melihat," pungkas Wang.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa melihat apa yang orang lain pamerkan di media sosial, tanpa menyukai atau memberi komentar, dapat memberi efek nyata pada seseroang dalam melihat diri mereka sendiri.
Para penulis berharap, studi yang dipublikasikan secara online dalam Journal of Telematics and Informatics tersebut dapat meningkatkan kesadaran para pengguna media sosial bagaimana foto mereka dapat memengaruhi orang-orang dalam jaringannya.
"Kita jarang memikirkan bagaimana posting kita memengaruhi orang sekitar. Jadi studi ini bisa membantu seseorang mengerti konsekuensi potensial dari perilaku tersebut," ujar asisten penulis lainnya, Fan Yang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)