"Tak hanya berhubungan seksual secara normal, semua kontak yang melibatkan alat kelamin berisiko terkena virus ini," ucap dr. Fara Vitantri, SpOG(K)Onk dalam temu media di Siloam Hospitals Simatupang, Kamis (2/2/2017).
Namun, ternyata penyebaran virus juga bisa terjadi secara non-seksual. Salah satunya dari ibu ke anak. Ibu yang memiliki kutil kelamin akibat virus tersebut dan melahirkan melalui proses normal dapat menyebabkan anak memiliki kutil Papilloma di bagian laring sehingga mengganggu sistem pernapasan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ini bisa terjadi namun secara presentase tak mencapai 10 persen," tambahnya.
Selain itu, kebersihan alat medis juga bisa menjadi pintu masuk bagi HPV untuk hinggap di daerah leher rahim. Oleh karena itu, sterilisasi sangat penting, terutama untuk alat-alat yang menyentuh organ reproduksi wanita.
"Sarung tangan sekali pakai saja. Kemudian alat-alat seperti pap smear dan tang biopsi juga harus benar-benar disterilkan agar semua bakteri mati," sarannya.
Virus HPV sendiri terdiri dari berbagai tipe yang dikategorikan dalam dua jenis yaitu virus berisiko tinggi dan berisiko rendah. Pada virus berisiko tinggi, seperti tipe 16 dan 18, risiko kanker serviks bisa mencapai 70 persen. Sementara, pada tipe risiko rendah, penderita bisa terkena kutil kelamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)