"Pengunaan suara keras secara berkelanjutan dalam jangka panjang dapat merusak fungsi pendengaran apalagi, memakai earphone yang dimasukan ke telinga dan dipasang keras-keras sampai orang lain mendengar suaranya," ujar Yadita, dalam Metro Plus Selasa 30 Mei 2017.
Menurut Yadita ada trik aman agar penggunaan earphone tidak berujung pada gangguan pendengaran. Pada volume minimal 40-50 persen dari total volume dalam perangkat memungkinkan penggunanya aman dari ancaman gangguan pendengaran.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tetapi dengan catatan bahwa penggunaannya tidak terus menerus. Misalnya 2-3 jam secara sering setiap hari.
Kasus penggunaan earphone terlalu sering biasanya dilakukan oleh anak muda. Mereka umumnya asik mendengarkan musik sampai suara dari luar tidak lagi terdengar atau menghindari suara bising di luar dengan memasang earphone dan menyetel suara keras juga dapat merusak pendengaran.
"Jadi penelitiannya bahwa suara yang bisa langsung masuk ke telinga itu memengaruhi pendengaran yang kemudian di umur 20-30 tahunan mereka sudah mengalami gangguan pendengaran. Seperti suara berdenging, gangguan pendengaran, yang padahal gangguan itu harusnya dirasakan oleh orang-orang yang usianya sudah lanjut," katanya.
Yadita mengatakan dampak buruk earphone pada usia muda dan tua akan sama. Hanya saja pada usia tua ada bias lain seperti penyakit dan memang mereka yang usianya di atas 50 tahun akan mengalami penurunan pendengaran secara normal. Disadari atau tidak itu faktor generatif yang harus dihadapi di usia tua.
"Sementara pada anak muda faktor itu dipercepat dengan pajanan bising yang terus menerus," ungkapnya.
Dibandingkan dengan earphone, Yadita mengatakan penggunaan headphone cenderung lebih aman. Selain tidak dimasukkan langsung ke dalam telinga, suara yang ditimbulkan juga sedikit jauh dari penggunaan earphone.
"Kalau headphone kan lebih besar sehingga untuk peredamnya lebih besar dan kemudian suara yang masuk juga tidak langsung ke dalam telinga. Tetapi tetap, penggunaannya tidak disarankan terlalu sering," jelas Yadita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(MEL)