Salah Diagnosa Infeksi Jamur Sebabkan Resistensi Obat (foto: gettyimages)
Salah Diagnosa Infeksi Jamur Sebabkan Resistensi Obat (foto: gettyimages)

Salah Diagnosa Infeksi Jamur Sebabkan Resistensi Obat

Rona salah obat
Sri Yanti Nainggolan • 20 Januari 2017 16:00
medcom.id, Jakarta: Sebuah studi mengungkapkan bahwa kebanyakan dokter yang mendiagnosa infeksi jamur dengan kurang baik dapat meningkatkan resistensi yang berbahaya pada obat-obatan antimikroba. Hal tersebut dapat mengakibatkan 1,5 juta kematian setiap tahun.
 
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antibiotik adalah salah satu ancaman terbesar dalam kesehatan global. Studi tersebut menunjukkan bahwa perhatian yang kurang cukup oleh para dokter pada penyakit tersebut adalah penyebab utama kegagalan dalam pengobatan antibakteri.
 
"Jika kita mencoba menyampaikan secara global para rencana komprehensif untuk mencegah resistensi antimikroba dan kita mengobati infeksi jamur yang tidak diketahui secara membabi buta dengan antibiotik; maka bisa jadi kita justru menciptakan resistensi antibiotik yang lebih besar," ujar pemimpin studi David Perlin dari Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Infeksi jamur yang sering tak terdiagnosa menyebabkan kematian hingga 1,5 juta tiap tahun.
 
"Diagnosa penyakit jamur sangat penting dalam memerangi obat-obatan resisten dan meningkatkan angka harapan hidup dari semua jenis penyakit jamur di dunia," tambah David Denning, profesor dari University of Manchester.
 
Tes diagnosa untuk infeksi jamur ini tidak mahal, tetapi jarang digunakan. Oleh karena itu, pelatihan yang lebih baik dibutuhkan untuk mendorong para dokter melakukan tes infeksi jamur dengan baik sehingga obat-obat yang diberikan pun tepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif