FITNESS & HEALTH

Pentingnya Penggunaan Obat yang Benar Sesuai Resep Dokter

Medcom
Selasa 23 Juli 2024 / 21:08
Jakarta: Meskipun akses terhadap obat-obatan semakin mudah, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya memahami pentingnya mengkonsumsi obat sesuai dengan dosis anjuran dokter.

Kebiasaan membeli obat tanpa resep atau mengubah dosis yang telah ditentukan dokter seringkali dilakukan dengan alasan kepraktisan atau ketidaktahuan. Padahal, tindakan ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Di Indonesia, rendahnya tingkat kesadaran ini seringkali menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari. Konsumsi obat yang tidak sesuai dapat berakibat fatal, mulai dari resistensi antibiotik hingga keracunan obat. 
 
Baca juga: Apa Itu PIN Polio? Ini Tujuan, dan Manfaatnya bagi Kesehatan Anak 

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa penggunaan obat yang benar sesuai resep dokter adalah kunci utama dalam pengobatan yang efektif dan aman.

Tidak hanya dokter yang memiliki peran dalam pengawasan penggunaan obat, tetapi juga tenaga farmasi dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tenaga farmasi bertugas memastikan bahwa pasien mendapatkan informasi yang tepat tentang obat yang mereka konsumsi. 

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan obat yang benar. Informasi ini bisa diakses melalui berbagai saluran, termasuk situs web resmi PAFI di webpafi.id.

Dampak Penggunaan Obat Tidak Sesuai Dosis Anjuran


1. Resistensi Antibiotik

Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dosis dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap obat tersebut. Akibatnya, infeksi menjadi lebih sulit diobati dan memerlukan antibiotik yang lebih kuat dengan efek samping yang lebih besar.
 

2. Keracunan Obat

Mengkonsumsi obat dalam jumlah yang berlebihan atau tidak sesuai anjuran dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan obat bervariasi tergantung pada jenis obat, mulai dari mual, muntah, hingga kerusakan organ vital.
 

3. Efek Samping yang Parah

Obat-obatan memiliki efek samping yang telah dipertimbangkan dokter ketika meresepkan obat. Mengubah dosis atau jadwal konsumsi dapat meningkatkan risiko efek samping yang lebih parah, seperti reaksi alergi, pendarahan, atau gangguan sistem saraf.
 

4. Gangguan Fungsi Organ

Beberapa obat memerlukan dosis yang tepat untuk bekerja secara efektif tanpa merusak organ tubuh. Misalnya, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
 

5. Interaksi Obat

Penggunaan beberapa obat secara bersamaan tanpa konsultasi dokter dapat menyebabkan interaksi obat yang berbahaya. Interaksi ini bisa menurunkan efektivitas obat atau meningkatkan efek sampingnya.
 

6. Ketergantungan Obat

Mengkonsumsi obat tertentu dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan ini membuat pasien sulit berhenti mengkonsumsi obat meskipun sudah tidak diperlukan lagi.

Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat. Jika ada pertanyaan atau ketidakjelasan mengenai obat yang dikonsumsi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga farmasi. Mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan informasi yang diperlukan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat yang benar dan dunia farmasi secara umum, kunjungi situs web asosiasi farmasi di webpafi.id. Di sana, Anda dapat menemukan berbagai informasi edukatif yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ACF)

MOST SEARCH