“Saya tidak mau orang-orang menjadi takut,” kata Maria van Kerkhove, ketua tim teknis WHO untuk penanganan covid-19.
“Orang-orang perlu memahami bahwa ketika seseorang terinfeksi, sekalipun infeksi ringan maka orang tersebut dapat mengembangkan respons kekebalan.”
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mario Koopman, seorang ahli virologi dari Belanda menambahkan, “Hanya karena Anda telah membangun antibodi bukan berarti Anda kebal,” katanya.
Selain antibodi, sel T dan komponen lain dari sistem kekebalan tubuh seseorang bekerja sama untuk melawan infeksi aktif yang lebih baik untuk kedua kalinya.
“Anda tetap dapat terinfeksi kembali, jika kekebalan tubuh Anda menurun,” Florian Krammer, seorang ilmuwan vaksin dan ahli virus di Icahn School of Medicine, Mount Sinai Hospital, New York. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu merasa panik mengenai kasus infeksi ulang tersebut.
“Seseorang memang bisa saja mengalam infeksi ulang, itu tidak membuat saya khawatir. Kami justru harus melihat seberapa banyak kasus tersebut terjadi,” kata Koopman.
Krammer juga menambahkan, “Kasus infeksi ulang seperti ini pada umumnya akan lebih ringan dari yang pertama. Dan ketika seseorang sudah pernah terinfeksi sebelumnya, virus tersebut akan menjadi lebih lemah,” katanya.
Hal ini juga berlaku untuk vaksin covid-19, jika sudah dikembangkan nantinya. Sekalipun tidak 100 persen dapat melindungi orang dari infeksi covid-19, vaksin dapat membantu sistem kekebalan tubuh kita melawan penyakit covid-19 dengan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)