Menurut sebuah studi, jika Anda suka mengintimdasi karyawan, menyebabkan mereka cenderung kurang berkomitmen pada pekerjaan. (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Menurut sebuah studi, jika Anda suka mengintimdasi karyawan, menyebabkan mereka cenderung kurang berkomitmen pada pekerjaan. (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

Penelitian: Bos Intimidatif Kurangi Produktivitas Karyawan

Rona psikologi
Dhaifurrakhman Abas • 13 Mei 2019 07:00
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Management menghubungkan perilaku intimidatif bos dengan stres kerja. Memiliki bos yang kasar juga dapat menyebabkan karyawan enggan bekerja dengan cara yang positif.
 

Jakarta: Apakah Anda termasuk dalam kategori bos yang suka mengintimidasi karyawan? Jika benar, coba kurangi kebiasaan itu.
 
Sebabnya, menurut sebuah studi, jika Anda suka mengintimdasi karyawan, menyebabkan mereka cenderung kurang berkomitmen pada pekerjaan. Mereka juga rentan datang terlambat atau absen tanpa pemberitahuan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Karyawan mengurangi perilaku setia pada organisasional, dan mengurangi mengerjakan hal sukarela dari pekerjaan," kata Liu-Qin, peneliti dari Universitas Negeri Portland di Oregon, Amerika Serikat. 
 
Studi juga menyebutkan bahwa perilaku intimidatif meningkatkan perilaku kerja kontraproduktif dari para karyawan. Mereka rentan melakukan hal merugikan, seperti sabotase di tempat kerja dan melakukan tugas yang tidak benar.
 
"Yang pada akhirnya dapat memengaruhi tim dan rekan kerja yang lain untuk melakukan hal sama," ujarnya.
 
Penelitian: Bos Intimidatif Kurangi Produktivitas Karyawan
(Perilaku intimidatif meningkatkan perilaku kerja kontraproduktif dari para karyawan. Mereka rentan melakukan hal merugikan. Foto: Pexels.com)

Hasil studi

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Management itu menghubungkan perilaku intimidatif bos dengan stres kerja. Memiliki bos yang kasar juga dapat menyebabkan karyawan enggan bekerja dengan cara yang positif.
 
"Stres kadang-kadang tidak terkendali. Karyawan juga tidak akan membantu Anda membangun perusahaan dengan sukarela," ungkap dia.
 
Untuk itu, para peneliti merekomendasikan agar organisasi perusahaan mengurangi pengekangan atau tindakan intimidatif pada karyawan. Anda juga dianjurkan mengikuti program pelatihan reguler, agar menjadi atasan yang mampu mengawasi karyawan dengan cara yang bijak.
 
"Misal dengan mengadopsi keterampilan interpersonal dan manajemen yang lebih efektif. Serta menerapkan kebijakan yang adil serta melakukan pelatihan manajemen stres dapat membantu karyawan," saran peneliti tersebut.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif