Magnesium sangat penting untuk banyak fungsi tubuh. (Ilustrasi/Pexels)
Magnesium sangat penting untuk banyak fungsi tubuh. (Ilustrasi/Pexels)

6 Manfaat Magnesium

Rona tips kesehatan
Sunnaholomi Halakrispen • 21 Agustus 2020 10:40
Jakarta: Magnesium sangat penting untuk banyak fungsi tubuh. Mendapatkan cukup mineral dapat membantu mencegah atau mengobati penyakit kronis, termasuk penyakit Alzheimer, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.
 
Namun, ada sejumlah manfaat baik lainnya dari mengonsumsi magnesium. Dikutip dari Medical News Today, ada 6 fungsi magnesium dalam tubuh dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

1. Kesehatan tulang

Meskipun sebagian besar penelitian berfokus pada peran kalsium dalam kesehatan tulang, magnesium juga penting untuk pembentukan tulang yang sehat.
 
Penelitian dari 2013 telah mengaitkan asupan magnesium yang cukup dengan kepadatan tulang yang lebih tinggi. Juga pembentukan kristal tulang yang lebih baik dan risiko osteoporosis yang lebih rendah pada wanita setelah menopause.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Magnesium dapat meningkatkan kesehatan tulang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebab, membantu mengatur kadar kalsium dan vitamin D, yang merupakan dua nutrisi penting lainnya untuk kesehatan tulang.

2. Diabetes

Penelitian telah mengaitkan diet magnesium tinggi dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Ini karena magnesium memainkan peran penting dalam kontrol glukosa dan metabolisme insulin.
 
Sebuah tinjauan 2015 di World Journal of Diabetes melaporkan bahwa sebagian besar, tetapi tidak semua, penderita diabetes memiliki magnesium rendah dan magnesium mungkin berperan dalam manajemen diabetes.
 
Kekurangan magnesium dapat memperburuk resistensi insulin, yang merupakan kondisi yang sering berkembang sebelum diabetes tipe 2. Di sisi lain, resistensi insulin dapat menyebabkan kadar magnesium rendah.

3. Kesehatan kardiovaskular

Sebuah tinjauan tahun 2018 melaporkan bahwa kekurangan magnesium dapat meningkatkan risiko seseorang terkena masalah kardiovaskular. Ini sebagian karena perannya pada tingkat seluler. Para penulis mengamati bahwa kekurangan magnesium sering terjadi pada orang dengan gagal jantung kongestif dan dapat memperburuk hasil klinis mereka.
 
Orang yang menerima magnesium segera setelah serangan jantung memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Dokter terkadang menggunakan magnesium selama pengobatan gagal jantung kongestif (CHF) untuk mengurangi risiko aritmia, atau irama jantung yang tidak normal.

4. Penyakit stroke

Menurut meta-analisis 2019, peningkatan asupan magnesium dapat menurunkan risiko seseorang terkena stroke. Mereka melaporkan bahwa untuk setiap peningkatan magnesium 100 mg per hari, risiko stroke berkurang 2 persen.
 
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa magnesium berperan dalam hipertensi. Namun, menurut Office of Dietary Supplements (ODS), berdasarkan penelitian saat ini, mengonsumsi suplemen magnesium menurunkan tekanan darah hanya sebagian kecil.
 
ODS menyerukan penyelidikan yang besar dan dirancang dengan baik untuk memahami peran magnesium dalam kesehatan jantung dan pencegahan penyakit kardiovaskular.

5. Sakit kepala migrain

Terapi magnesium dapat membantu mencegah atau meredakan sakit kepala. Ini karena kekurangan magnesium dapat memengaruhi neurotransmiter dan membatasi penyempitan pembuluh darah, yang merupakan faktor yang dikaitkan dokter dengan migrain.
 
Orang yang mengalami migrain mungkin memiliki kadar magnesium yang lebih rendah dalam darah dan jaringan tubuhnya dibandingkan dengan orang lain. Kadar magnesium di otak seseorang mungkin rendah selama migrain.
 
Tinjauan sistematis dari tahun 2017 menyatakan bahwa terapi magnesium mungkin berguna untuk mencegah migrain. Para penulis menyarankan bahwa mengonsumsi 600 mg magnesium sitrat tampaknya merupakan strategi pencegahan yang aman dan efektif.
 
The American Migraine Foundation melaporkan bahwa orang sering menggunakan dosis 400-500 mg per hari untuk pencegahan migrain. Jumlah yang mungkin memengaruhi cenderung tinggi, dan orang hanya boleh menggunakan terapi ini di bawah bimbingan dokter mereka.

6. Sindrom pramenstruasi

Magnesium juga dapat berperan dalam sindrom pramenstruasi (PMS). Pasa studi skala kecil tahun 2012, menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen magnesium bersama dengan vitamin B-6 dapat memperbaiki gejala PMS. Namun, ulasan 2019 yang lebih baru melaporkan bahwa penelitiannya beragam, dan diperlukan studi lebih lanjut.
 
The American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan bahwa mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu mengurangi kembung. Selain itu, gejala suasana hati dan nyeri payudara pada PMS.

7. Kecemasan

Kadar magnesium dapat berperan dalam gangguan mood, termasuk depresi dan kecemasan. Menurut tinjauan sistematis dari 2017, kadar magnesium yang rendah mungkin terkait dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi. 
 
Hal ini sebagian disebabkan oleh aktivitas dalam sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), yang merupakan sekumpulan tiga kelenjar yang mengontrol reaksi seseorang terhadap stres. 
 
Namun, tinjauan tersebut menunjukkan bahwa kualitas buktinya buruk, dan bahwa peneliti perlu melakukan penelitian berkualitas tinggi untuk mengetahui seberapa baik suplemen magnesium dapat bekerja mengurangi kecemasan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif