dr. Nessya Dwi Setyorini, SpDV menjelaskan bahwa Treatment shaping & contouring terdiri dari High Intensity Focused Ultrasound (HIFU), Radiofrekuensi, injeksi botulinum toxin A, filler, dan threadlift.
HIFU atau dan Radiofrekuensi merupakan tindakan pengencangan kulit yang bersifat non-invasif (tidak perlu sayatan ke tubuh), serta tidak menimbulkan rasa sakit. Prosedur ini merangsang produksi kolagen agar kulit terlihat lebih kencang dan kerutan di wajah pun akan berkurang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya, hal yang terpenting pada ibu hamil dalam perawatan adalah membuatnya nyaman dan tidak merasa sakit. Dan menurutnya, filler di Klinik Bamed tidak membuat ibu merasakan hal tersebut.
“Ibu hamil pada prinsipnya dibuat untuk tetap rileks. Otomatis yang menyebabkan perlukaan-perlukaan atau rasa nyeri sebaiknya ditunda,” ujarnya saat Virtual Media Briefing dengan tema Perawatan dan Kehamilan yang Aman dan Nyaman di Era New Normal oleh Bamed.
“Untuk (HIFU), Radiofrekuensi, filler, sebenarnya non infasif dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pada prinsipnya menggunakan gelombang ultrasound,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya treatment filler masih bisa diberikan pada ibu hamil. ”Untuk di daerah wajah dan leher (filler) menurut saya masih bisa dilakukan sepanjang ibu tidak merasa sakit selama prosedurnya berlangsung. Namun bila mengelih sakit lebih baik ditunda,” ujarnya.
“Penelitian ini masih sangat terbatas. Tidak ada yang membuktikan bahwa itu (filler pada ibu hamil) tidak boleh dilakukan tetapi balik lagi bila treatment itu membuat rasa nyeri, mungkin sebaiknya ditunda,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)