Kasus ini disebut dengan tuberkulosis ekstra paru, yang menyerang anggota tubuh lain seperti kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal hingga saluran kencing.
Dr Diah Handayani Sp.P, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan dalam acara temu media Edukasi Tuberkulosis (TB) di Transportasi Publik, di Jakarta, Rabu (7/12/2016), menjelaskan bahwa TB ekstra paru biasanya menyerang mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh sangat rendah, seperti penderita HIV.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam kasus ini, kuman TB yang telah menginfeksi akan menyerang bagian yang paling lemah.
TB ekstra paru terjadi karena kuman TB membentuk suatu kompeksitas pada lokasi primer infeski yaitu Ghon dalam kelenjar getah bening yang bisa menyebar di mana saja, seperti di otak, telinga, leher hingga selangkangan yang memiliki kelenjar.
Selain itu, kuman TB juga bisa menyerang beberapa bagian sekaligus. Beliau mengungkapkan bahwa ia pernah menangani pasien TB yang terinfeksi di bagian usus, paru, dan kepala sekaligus.
"Jika sudah demikian, maka pengobatan yang dilakukan akan lebih lama, 9-12 bulan. Obat yang digunakan tetap sama," ucap Diah menjelaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)