"Stres itu memang tidak disadari. Stres itu dibutuhkan tapi dalam level atau kadar yang medium, membuat orang ada keterbukaan sedikit," ujar Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Efnie Indrianie, M.Psi. dalam Program SIAM (Sambut Iftar Ala Medcom), Rabu, 6 Mei 2020.
Stres yang dibutuhkan itu, kata Efnie, menyebabkan dampak positif pada semangat atau kinerja. Misalnya deadline kantor harus selesai jam berapa, ada sedikit stres ketika sebelum dan proses pengerjaannya. Alhasil, pekerjaan kita terselesaikan dengan cepat terburu-buru sesuai dengan waktu deadline.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Karena kalau tidak ada stres sama sekali, orang bertul-betul hidupnya mengalir bagaikan air, tenang sekali, ya sudah bagaimana nanti saja. Jadi kadang-kadang kelihatannya tidak ada motivasi, low energy. Tetapi, di level medium saja, jangan lebih dari itu," tuturnya.
Sering kali di dalam hidup, kita menyadari stres ketika sudah di kadar tinggi. Maka demikian, yang terjadi adalah mental kita akan tergerus dan kondisi seperti ini seharusnya segera diatasi.
Sebaiknya, perhatikan kode yang ada pada diri kita. Tanda-tanda stres muncul dari dalam diri kiat jika diperhatikan dengan seksama. Apabila dapat diketahui secepat mungkin, maka penanganannya pun tidak berlarut.
"Terkadang kalau dalam kondisi seperti saat ini untuk mengunjungi pakar membuat jadwal konseling kan memakan waktu juga. Jadi kodenya, perhatikan saat bangun kita tidur," ucapnya.
Setiap kali bangun dari tidur malam, apakah bagian leher, bahu, pundak, bagian belakang itu rasanya pegal sekali. Jika iya, hal itu berarti stres kita sudah berada di level yang tinggi. Karena, kata Efnie, telah terjadi penumpukan beberapa asam laktat di beberapa part tubuh tersebut.
"Sehingga kadang-kadang kalaupun tidak berada di masa pandemi covid-19, orang-orang dengan kondisi seperti ini berusaha pergi ke tempat pijat, massage, atau spa. Saat dipijat enak, tetapi dua atau tiga hari kemudian kambuh lagi," paparnya.
Simptom kedua adalahsdaya ingat kita tidak seperti dulu. Lupa apa yang mau dilakukan. Bahkan, saat hendak mengambil barang harus mengulangi ke tempat sebelumnya hanya untuk me-recall apa yang direncanakan tadi.
Bisa juga ketika berniat menghubungi seseorang, tetapi saat buka smartphone malah mampir lihat-lihat media sosial dan stalking akun-akun tertentu. Tanpa disadari, karena terlalu lama dan berlarut menjelajahi media sosial, menjadi lupa dengan tujuan awal menghubungi seseorang. Itu pertanda Anda sedang stres.
"Ada lagi simptom ketiga. Ceritanya sudah dandan maksimal. Tapi saat ngaca merasa ada yang kurang, tidak puas melihat wajahnya. Padahal dari dulu memang begitu wajahnya, beda cerita kalau sudah melakukan operasi ala Korea misalnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)