Dr. Upik Anggrahaeni, SpOG menjelaskan bahwa berdasarkan data Dinas Kesehatan, penyebab kematian ibu terbanyak dikarenakan terjadinya pendarahan, eklampsia dan infeksi. Ditambah lagi terbatasnya akses kontrasepsi, menyebabkan terjadinya peningkatan angka kehamilan yang cukup bermakna.
Selain itu, kebutuhan memiliki keturunan juga dianggap suatu kedaruratan karena terkait usia dan keterbatasan waktu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menjelaskan bahwa banyak layanan kesehatan yang tutup di masa pandemi serta kekhawatiran masyarakat akan penularan penyakit menyebabkan banyaknya perempuan yang tidak mendapatkan akses fasilitas kesehatan yang memadai, sehingga berakibat pada tingginya angka kesakitan atau komplikasi kehamilan.
“Tidak jarang ketakutan yang berlebihan menyebabkan wanita mencari informasi kesehatan yang kurang tepat sehingga merugikan dirinya sendiri,” paparnya dalam Virtual Media Briefing dengan tema Perawatan dan Kehamilan yang Aman dan Nyaman di Era New Normal oleh Bamed.