Beberapa gejala yang muncul adalah merasa sedih, sedih mendalam dan menangis, tidak menikmati hal yang disenangi, cemas, insomnia, kehilangan selara makan, kurang konsentrasi, rendah diri, dan berpikiran untuk membahayakan diri sendiri atau bayi.
Menurut psikolog klinis Akanksha Pandey, depresi postpartum terjadi satu hingga tiga bulan setelah melahirkan. Rata-rata gejala akan bertahan selama enam bulan dimana lama-kelamaan ibu akan melupakannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, pada kasus tertentu, gejala bisa bertahan hingga satu tahun. Bila sudah tak bisa diatasi, meminta bantuan profesional adalah solusi paling tepat.
(Baca juga: Depresi Pasca Melahirkan Mengintai Para Ibu)

(Menurut psikolog klinis Akanksha Pandey, depresi postpartum terjadi satu hingga tiga bulan setelah melahirkan. Foto: Caique Silva/Unsplash.com)
Ada beberapa cara untuk mengatasinya seperti pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan, menikmati hidup, dukungan pascamelahirkan, tidur cukup, dan perkembangan psikologis.
"Jika gejala depresi postpartum hilang atau diobati dengan tepat, tak akan memberi dampak pada kesehatan mental ibu. Namun, jika sebaliknya, bisa muncul gejala lain seperti prubahan suasana hati, mudah menangis, dan sebagainya-yang bertahan dan semakin parah," terangnya.
Hal tersebut dapat berdampak pada perawatan bayi dan memberi konsekuensi pada hubungan awal ibu dan anak. Meski tak ada durasi pasti, sebaiknya gejala depresi postpartum segera diobati dan segera meminta bantuan profesional bila terus terjadi dalam durasi yang tergolong lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)