Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dian Pratiwi mengungkapkan bahwa penyakit Vitiligo dapat muncul karena jenis pekerjaan yang dimilikinya. Ia menjelaskan, orang yang sering terpapar zat kimia fenol lebih berisiko terkena penyakit kulit ini.
"Fenol bisa ada di berbagai bahan paling umum cat rambut permanen. Tapi ada juga di berbagai bahan pembersih yang kuat. Banyak orang yang mengharuskan pekerjaannya untuk bersih-bersih. Jadi harus diperhatikan. Ada juga yang pekerjaannnya di bidang kimia. Ada kemungkinan salah satu bahan yang tertimpa mengandung fenol," jelasnya dalam Seminar Media "Vitiligo Munculnya Si Putih yang Tidak Diharapkan" di Jakarta, Rabu, 20 November 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Vitiligo adalah suatu penyakit akibat kurangnya prigmen melanin dalam tubuh yang bertugas memberi warna untuk kulit, mata, dan rambut.
Warna kulit manusia dipengaruhi oleh pigmen bernama melanin. Pada penyakit vitigo, sel-sel pembentuk melanin (melatonosit) berhenti berfungsi memproduksi melanin.

(Untuk mendeteksi vitiligo, Anda bisa melihat adanya kehilangan warna kulit yang merata menjadi putih susu, uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis atau janggut. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
"Vitiligo merupakan penyakit hilangnya warna kulit yang berbentuk bercak-bercak warna putih susu. Luas dan keparahan kehilangan warna kulit dari Vitiligo tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi di bagian mana pun dari kulit tubuh, termasuk juga rambut dan selaput lendir misalnya bagian dalam mulut," jelas dr. Dian.
"Warna kulit dan rambut ditentukan oleh melanin, vitiligo terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin yaktu melanosit mati atau berhenti berfungsi. Biasanya, perubahan warna pertama kali terlihat pada area yang terpapar sinar matahari seperti tangan, kaki, lengan, wajah, dan bibir," ujarnya.
Vitiligo dapat terjadi pada manusia di segala usia. Namun sebagian besar, penderita mengalaminya sebelum usia 20 tahun.
Untuk mendeteksi penyakit ini, Anda bisa melihat adanya kehilangan warna kulit yang merata menjadi putih susu, uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis atau janggut.
Di samping itu juga terdapat kehilangan warna pada bagian dalam mulut dan hidung, kehilangan atau perubahan warna lapisan dalam bola mata. Bila ini terjadi segera konsultasikan ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin untuk mendapatkan pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
