FITNESS & HEALTH
Apakah Vitiligo Bisa Sembuh? Begini Jawaban Dokter
Aulia Putriningtias
Rabu 19 Juni 2024 / 11:11
Jakarta: Vitiligo adalah suatu kondisi kulit di mana area kulit menjadi pucat atau putih. Hal ini dapat memengaruhi area mana pun di tubuh. Apakah sebenarnya bisa sembuh?
Menurut dr. Benny Nelson, Sp. D. V. E selaku Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika RS Pondok Indah – Pondok Indah, vitiligo tidak dapat disembuhkan. Namun, dapat diobati dan juga merawat agar tidak lebih lebar bercak berwarna putih.
"Vitiligo tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, artinya kemunculan bercak putih baru di bagian tubuh lain tidak dapat dihentikan atau atau dicegah," ungkap dr. Benny dalam ekslusif wawancara bersama Medcom.id, Selasa, 18 Juni 2024.
Perlu Sobat Medcom ketahui bahwa sejauh ini, penyebab pasti vitiligo masih belum diketahui, tetapi diduga multifaktorial (disebabkan oleh banyak faktor). Hal ini seperti faktor genetik, autoimun, stres fisik atau psikis, paparan sinar ultraviolet, zat kimia, atau radikal bebas.
Baca juga: Punya Vitiligo? Begini Cara Merawat Kulit dengan Benar
Vitiligo sendiri digolongkan dalam penyakit autoimun, di mana kondisi sel imun menyerang selnya sendiri. Dalam hal ini adalah melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin.
Karena tidak bisa disembuhkan, dr. Benny menganjurkan untuk mengetahui perawatan dan hindari hal-hal pemicu. Karena kulit vitiligo rentan mengalami trauma dan berujung peradangan luka.
Dr. Benny mengatakan memang tidak ada spesifik untuk menghindari suatu makanan dan minuman. Namun ada makanan yang sebaiknya dihindari karena diduga dapat memicu reaksi peradangan dan kaya akan radikal bebas, sehingga vitiligo sulit diterapi.
"Processed food dan processed meat seperti makanan kalengan, makanan instan, daging kalengan, roti putih, pasta, gluten, fast food, alkohol, minuman dan makanan yang terlalu manis, serta makanan ringan (snack) dalam kemasan," jelas dr. Benny.
Sebaliknya, makanan yang kaya antioksidan diduga memiliki peran protektif, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran segar, makanan kaya omega-3 (tapi rendah omega-6), biji-bijian, dan minyak ikan. Beberapa ahli juga menganjurkan sejumlah suplemen seperti ginkgo biloba, vitamin C, D, dan E.
Berbicara aktivitas, dr. Benny selalu menyarankan pengidap vitiligo untuk menjaga kulit mereka dari sinar matahari. Perawatan kulit dasar (basic skincare) seperti mandi dengan sabun yang bersifat lembut (gentle) dan menggunakan pelembap juga tetap harus dilakukan.
Pengidap pun disarankan mencari tempat teduh dari sinar matahari atau memakai topi lebar, menggunakan pakaian lengan panjang berwarna gelap dan berbahan lebih padat, serta rutin menggunakan sunscreen atau tabir surya. Sunscreen yang disarankan minimal SPF 30.
Hal ini disebabkan proteksi kulit terhadap sinar UV, yaitu melanin, sudah tidak ada. Hal ini dapat menyebabkan kulit rentan sekali terkena sunburn dan vitiligo berisiko menjadi semakin luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut dr. Benny Nelson, Sp. D. V. E selaku Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika RS Pondok Indah – Pondok Indah, vitiligo tidak dapat disembuhkan. Namun, dapat diobati dan juga merawat agar tidak lebih lebar bercak berwarna putih.
"Vitiligo tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, artinya kemunculan bercak putih baru di bagian tubuh lain tidak dapat dihentikan atau atau dicegah," ungkap dr. Benny dalam ekslusif wawancara bersama Medcom.id, Selasa, 18 Juni 2024.
Perlu Sobat Medcom ketahui bahwa sejauh ini, penyebab pasti vitiligo masih belum diketahui, tetapi diduga multifaktorial (disebabkan oleh banyak faktor). Hal ini seperti faktor genetik, autoimun, stres fisik atau psikis, paparan sinar ultraviolet, zat kimia, atau radikal bebas.
Baca juga: Punya Vitiligo? Begini Cara Merawat Kulit dengan Benar
Vitiligo sendiri digolongkan dalam penyakit autoimun, di mana kondisi sel imun menyerang selnya sendiri. Dalam hal ini adalah melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin.
Karena tidak bisa disembuhkan, dr. Benny menganjurkan untuk mengetahui perawatan dan hindari hal-hal pemicu. Karena kulit vitiligo rentan mengalami trauma dan berujung peradangan luka.
Dr. Benny mengatakan memang tidak ada spesifik untuk menghindari suatu makanan dan minuman. Namun ada makanan yang sebaiknya dihindari karena diduga dapat memicu reaksi peradangan dan kaya akan radikal bebas, sehingga vitiligo sulit diterapi.
"Processed food dan processed meat seperti makanan kalengan, makanan instan, daging kalengan, roti putih, pasta, gluten, fast food, alkohol, minuman dan makanan yang terlalu manis, serta makanan ringan (snack) dalam kemasan," jelas dr. Benny.
Sebaliknya, makanan yang kaya antioksidan diduga memiliki peran protektif, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran segar, makanan kaya omega-3 (tapi rendah omega-6), biji-bijian, dan minyak ikan. Beberapa ahli juga menganjurkan sejumlah suplemen seperti ginkgo biloba, vitamin C, D, dan E.
Berbicara aktivitas, dr. Benny selalu menyarankan pengidap vitiligo untuk menjaga kulit mereka dari sinar matahari. Perawatan kulit dasar (basic skincare) seperti mandi dengan sabun yang bersifat lembut (gentle) dan menggunakan pelembap juga tetap harus dilakukan.
Pengidap pun disarankan mencari tempat teduh dari sinar matahari atau memakai topi lebar, menggunakan pakaian lengan panjang berwarna gelap dan berbahan lebih padat, serta rutin menggunakan sunscreen atau tabir surya. Sunscreen yang disarankan minimal SPF 30.
Hal ini disebabkan proteksi kulit terhadap sinar UV, yaitu melanin, sudah tidak ada. Hal ini dapat menyebabkan kulit rentan sekali terkena sunburn dan vitiligo berisiko menjadi semakin luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)