Ilustrasi. pexels
Ilustrasi. pexels

Diperingati Setiap Tanggal 25 Juni, Simak Sejarah Perayaan Hari Vitiligo Sedunia

Adri Prima • 25 Juni 2024 15:55
Jakarta: Perayaan Hari Vitiligo sedunia jatuh setiap tanggal 25 Juni. Hari Vitiligo sendiri bertujuan untuk meningkatkan pemahaman global tentang vitiligo, kondisi kulit yang diidap sekitar 1-2% populasi dunia.
 
Vitiligo menyebabkan kehilangan pigmen kulit, menciptakan bercak putih yang terkadang menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang signifikan. 

Apa itu Vitiligo?


Vitiligo adalah kondisi kulit kehilangan kemampuan untuk menghasilkan melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Hal ini menyebabkan munculnya bercak putih yang simetris pada area seperti wajah, tangan, kaki, dan area genital.
 
Menurut seorang spesialis Dermatologi Venereologi Estetika dari RS Pondok Indah Benny Nelson, mmeskipun penyebab pasti vitiligo belum diketahui, faktor-faktor yang diduga termasuk genetik, autoimun, stres fisik atau psikologis, serta paparan zat kimia atau sinar ultraviolet.

"Faktor genetik memiliki peran signifikan, dengan sekitar 15-20% pasien memiliki riwayat keluarga yang sama menderita vitiligo," kata dia.
 
Diagnosis vitiligo biasanya ditegakkan oleh dokter spesialis dermatologi berdasarkan bercak putih yang jelas sebagai tanda khasnya. Gejala lain termasuk poliosis (rambut berubah menjadi putih) dan fenomena Koebner. 
 
"Dampak psikologis vitiligo sangat signifikan. Meskipun bukan penyakit yang mengancam jiwa, stigma sosial sering membuat pasien merasa tidak nyaman dan kehilangan percaya diri. Dukungan emosional dan edukasi yang diberikan oleh dokter sangat penting untuk membantu pasien mengelola kondisi ini," kata dia. 
 
Baca juga: Apakah Vitiligo Bisa Sembuh? Begini Jawaban Dokter
 

Sejarah peringatan Hari Vitiligo


Perayaan hari Vitiligo pada awalnya bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman global seputar Vitiligo.
 
Selain itu, perayaan tersebut juga bentuk semangat menyerukan kepada masyarakat untuk menghapus stigma negatif terhadap penderita vitiligo yang selalu merasa minder dan enggan bersosialisasi.
 
Makan dari itu dengan adanya peringatan Hari Vitiligo Sedunia, harapannya adalah masyarakat secara global dapat lebih memahami dan mendukung mereka yang hidup dengan vitiligo. Sehingga dapat mengurangi stres dan isolasi yang sering dialami oleh para penderita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan