Karena kemiripan tersebut, banyak pula yang menjuluki bell's palsy sebagai stroke wajah. Lalu bagaimana cara membedakannya?
"Yang harus diingat, pada bell's palsy, tidak terjadi gangguan aliran darah/sumbatan pembuluh darah ke otak," kata Dr Mangatas SM Manalu, SpPD selaku anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Prov DKI Jakarta kepada Metrotvnews.com, Kamis (27/2/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adapun untuk membedakannya, pada stroke biasanya terjadi gangguan gerak (motorik) atau rasa (sensorik) anggota tubuh, misalnya lengan dan kaki pada sisi yang terkena, sedangkan bell's hanya mengenai wajah.
Pada penderita stroke, saraf otak lain mungkin terkena sehingga pasien menjadi cadel (slurred speech), sedangkan bell's tidak. Penderita bell's bisa mengerutkan dahi di sisi wajah yang lumpuh dan biasanya parit di atas bibir mendatar.
"Bell's bisa berlangsung sampai 10 hari pada keadaan tertentu. Tetapi umumnya dengan beristirahat saja bisa sembuh dalam 2 minggu atau 1-2 bulan. Terapi dengan istirahat yang cukup, jaga suhu sekitar tidak terlalu dingin atau panas. Bisa diberikan vitamin untuk saraf muka (Vit B1 B6 B12), steroid, antivirus jika ada tanda-tanda infeksi virus, dan akupunktur," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(PRI)