Jakarta: Ibu yang sedang menyusui tentu harus bisa lebih memerhatikan asupan makanan yang mereka ambil. Hal ini karena makanan yang dikonsumi ibu menyusui, secara tidak langsung akan berpengaruh juga pada anak yang sedang disusui. Beberapa makanan dan minuman juga dipercaya dapat memberikan dorongan ASI bagi ibu menyusui.
“Galactagogue itu merupakan makanan atau minuman yang diyakini dapat meningkatkan produksi ASI. Ada dua jenis galactagogue, yaitu yang kimiawi dan tradisional. Saya sendiri tidak begitu suka yang kimiawi sehingga saya tidak menganjurkan yang berasal dari kimiawi,” ujar Pakar ASI dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, IPABM, dalam acara Deklarasi komunitas Kakek Nenek Pendukung ASI, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2019.
Dan makanan-makanan yang bermanfaat bagi ASI tersebut juga berbeda-beda, terutama di Indonesia. “Nah itu tergantung dari daerahnya. Di Pulau Jawa misalnya diyakini bahwa produksi ASI akan meningkat jika makan daun katuk. Tapi kalau ke Sumatra Utara, ada Daun Bangun Bangun. Kemudian kalau di Makassar ada jantung pisang,” ujar dr. Tami. “Saya pribadi lebih suka daun kantuk misalnya, yang berbentuk sayur daun katuk dibandingkan yang berbentuk kapsul.”
Selain makanan, ibu menyusui juga harus waspada dalam mengonsumsi obat-obatan karena menurur dr. Tami, ada beberapa jenis obat yang tidak dianjurkan pada ibu menyusui karena memiliki dampak untuk sang anak. “Pada prinsipnya, sebisa mungkin ibu menyusui tidak perlu obat-obatan kimiawi. Usahakan untuk membut badan tetap sehat,” ujar dr. Tami. “Pilek misalnya, yaudah banyak minum air hangat saja atau mengonsumsi jeruk yang mengandung vitamin C.”
dr. Tami menyarankan agar ibu menyusui lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. “Vitamin bisa didapatkan dari buah sam sayuran. Ibu hamil sangat disarankan untuk memperbanyak makan buah dan sayuran. Namun memang kalau sayuran lebih banyak mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti kalsium dan natrium itu banyak terdapat di dalam sayuran,” paparnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)
