Stres dan penambahan berat badan telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama hubungan antara stres dan epidemi obesitas. (Ilustrasi/Pexels)
Stres dan penambahan berat badan telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama hubungan antara stres dan epidemi obesitas. (Ilustrasi/Pexels)

12 Cara Mencegah Emotional Eating

Rona stres
Sunnaholomi Halakrispen • 29 September 2020 18:31
Jakarta: Stres dan penambahan berat badan telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama hubungan antara stres dan epidemi obesitas. Hal ini bisa terjadi pada siapa pun dan di negara mana pun.
 
Dikutip dari WTVR, menurut Laporan Emosi Global dari Gallup ini, tingkat stres orang Amerika jauh lebih tinggi daripada rata-rata global. Laporan pemerintah setempat pun menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen orang di Amerika Serikat mengalami obesitas, kemungkinan besar ada hubungan dengan tingkat stres.
 
Stres makan, sering kali identik dengan makan secara emosional. Adalah tindakan makan makanan sebagai respons terhadap perasaan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda mungkin tidak benar-benar lapar, tetapi semacam emosi memicu Anda untuk makan lebih banyak. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebab, saat kita merasa stres, baik fisik maupun psikologis, tubuh kita melepaskan hormon steroid yang disebut kortisol. Hormon ini memiliki beberapa peran di dalam tubuh, di antaranya membantu mengontrol kadar gula darah dan mengatur metabolisme.
 
Aktivasi jangka pendek sistem stres Anda baik-baik saja dan sebenarnya dapat menekan nafsu makan Anda. Tetapi, stres kronis dapat menyebabkan kadar kortisol tinggi yang tetap tinggi, yang kemudian meningkatkan gula darah dan nafsu makan. 
 

 

Biasanya, stres terjadi saat memikirkan masalah keuangan, pertengkaran yang terjadi terus-menerus dengan pasangan atau teman, maupun terkait tekanan pekerjaan.
 
Hal ini pada gilirannya dapat membuat Anda mendambakan makanan manis bahkan makanan berlemak atau berminyak, yang cenderung sangat tinggi kalori. Hasilnya, menyebabkan penambahan berat badan berlebih, serta hubungan negatif dengan makanan.
 
Kunci untuk menyingkirkan makan emosional adalah dengan memperlambat, mengidentifikasi apa yang menyebabkan keinginan itu, dan membuat perubahan bertahap. Cobalah untuk menyimpan makanan menggoda itu ke tempat yang tidak bisa Anda lihat. 
 
Kemudian, letakkan makanan sehat ke bagian depan. Anda tahu tubuh dan pikiran Anda lebih baik daripada orang lain, jadi mungkin mentalitas di luar pandangan, di luar pikiran paling cocok untuk Anda, dan menjauhkan makanan cepat saji di luar rumah adalah cara yang terbaik.
 
Pastikan untuk makan tiga kali secara seimbang setiap hari. Kemudian, hindari melewatkan waktu makan, karena dapat menyebabkan makan berlebihan di kemudian hari. 

 

 

 
 

 
Sebab, pada kebiasaan apa pun, sulit untuk menghentikan sesuatu yang dingin dan tidak menggantinya dengan tindakan lain. Maka, temukan hal lain untuk dilakukan yang lebih produktif dan dapat mendorong terciptanya kebiasaan baru yang sehat.
 
Berikut di bawah ini 12 cara mencegah emotional eating yang bisa Anda terapkan, dikutip dari WTVR.
 
1. Pergi jalan-jalan
2. Memiliki secangkir teh hangat
3. Membaca buku
4. Menonton acara komedi
5. Jouring daily
6. Menggelengkan hewan peliharaan
7. Mainkan musik dan menari
8. Menciptakan, mewarnai, menggambar, atau melukis
9. Mengunyah gigi
10. Mengunyah permen karet
11. Minum segelas besar air atau seltzer rasa makan terjadi pada malam hari ketika kita benar-benar harus bersiap-siap untuk tidur!) 
12. Mempraktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, peregangan, yoga, atau mandi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif