Ilustrasi-Pexels
Ilustrasi-Pexels

Mayoritas Penderita Pneumonia Terlalu Banyak Antibiotik

Rona antibiotik pneumonia
Sunnaholomi Halakrispen • 24 April 2020 12:00
Jakarta: Dua pertiga dari pasien pneumonia yang dirawat di rumah sakit mungkin akan diresepkan antibiotik. Namun, konsumsi antibiotik dalam jangka waktu yang lama meningkatkan risiko mereka untuk efek samping yang berpotensi berbahaya.
 
Setiap tahun di Amerika Serikat, pneumonia mengirim 1 juta orang dewasa ke rumah sakit. Studi memeriksa, catatan medis dari 6.500 pasien pneumonia yang dirawat di 43 rumah sakit Michigan. Dari mereka, sebanyak 60 persen diwawancarai melalui telepon dalam waktu sebulan setelah mereka meninggalkan rumah sakit.
 
Sebagian besar pasien yang menerima resep terlalu lama untuk antibiotik mendapatkan rata-rata pil dua hari ekstra. Hal ini dinyatakan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Valerie Vaughn dari University of Michigan, dikutip dari WebMD.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mereka menjelaskan, semakin banyak antibiotik yang diterima pasien di luar batas minimum yang disarankan, semakin tinggi risiko mereka mengalami efek samping. Di antaranya, mengalami sakit perut atau infeksi jamur.
 
"Penatalayanan antibiotik, yang termasuk memilih obat yang tepat dan durasi yang tepat untuk setiap pasien, telah menjadi bagian dari kebanyakan rumah sakit," kata Vaughn, asisten profesor kedokteran penyakit dalam.
 
"Tetapi hasil ini menunjukkan kepada kita bahwa kita perlu lebih memerhatikan penatalayanan saat dipulangkan dan menyarankan bahwa pedoman untuk resep harus lebih jelas tentang bagaimana menghitung durasi yang tepat berdasarkan kondisi pasien," tambahnya.
 
Pemberian antibiotik secara berlebihan juga merupakan penyebab peristiwa yang dikenal dengan resistensi antibiotik. Bakteri menemukan cara untuk bermutasi di sekitar obat.
 
Studi ini menemukan variasi luas di antara rumah sakit dalam persentase pasien pneumonia yang diresepkan antibiotik terlalu lama. Di beberapa rumah sakit kurang dari 50 persen pasien mendapat terlalu banyak obat, sementara rumah sakit lain memberikan kelebihan pasokan untuk hampir setiap pasien.
 
Vaughn mencatat bahwa menambah masalah merupakan kenyataan bahwa pedoman nasional untuk mengobati pneumonia tidak tepat. Menurutnya, menentukan jumlah antibiotik yang dibutuhkan pasien pneumonia tergantung pada diagnosa mereka, ditambah berapa lama mereka menjadi stabil setelah pengobatan dimulai.
 
Ia menjelaskan, secara umum, sebagian besar pasien tanpa faktor risiko membutuhkan antibiotik selama lima hari. Sementara, mereka yang memiliki faktor risiko atau radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri yang sangat sulit, membutuhkan sekitar tujuh hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif