Diana Gall, dari Doctor 4 U, mengatakan kepada Metro.co.uk, handuk yang basah dan hangat merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan kuman. "Jika handuk digunakan berulang kali oleh individu yang berbeda-beda, maka handuk tidak akan benar-benar kering sempurna sehingga memungkinkan bakteri untuk berkembang,” ucapnya.
Salah satu risiko utama adalah kontaminasi coliform, alias bakteri seperti E.coli yang berasal dari kotoran. "Keracunan E. coli bisa sangat serius sehingga dapat mengancam jiwa dalam keadaan tertentu, sementara itu kontak coliform juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih seperti sistitis,” ujar Gall.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain infeksi E.coli, risiko lainnya adalah infeksi bakteri staphylococcus karena bakteri staphylococcus dapat ditransfer dari handuk ke tubuh manusia jika Anda memiliki luka potong atau luka terbuka.
“Infeksi staphylococcus memiliki gejala kulit bengkak, benjolan merah, serta mata dan kelopak mata yang sakit,” tambah Galla.
Jika Anda cukup beruntung, mungkin Anda tidak akan mengalami apapun jika berbagi pakai handuk dengan orang lain. Akan tetapi, menggunakan handuk bekas orang lain tetap saja sesuatu yang menjijikan karena itu berarti Anda mengelap tubuh Anda dengan handuk yang mungkin juga terdapat kotoran dari tubuh orang lain.
Dr Bessam Farjo, dari Farjo Hair Institute, menjelaskan berbagi handuk atau topi dapat menyebabkan infeksi Tinea capitis atau dikenal sebagai kurap kulit kepala. "Ini disebabkan oleh organisme berbentuk sangat kecil yang sangat menular. Masa inkubasi kurap pada manusia biasanya sekitar dua minggu,” imbuhnya.
Untuk mencegah berbagai risiko tersebut, cobalah untuk menghindari berbagi pakai atau menggunakan handuk bekas orang lain. Pastikan Anda juga secara teratur mencuci handuk Anda dan biarkan handuk Anda dalam keadaan benar-benar kering dengan menggantungnya daripada menumpuk handuk Anda. Dengan menggantung handuk, maka handuk akan benar-benar kering sehingga pertumbuhan bakteri bisa dicegah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)