Masturbasi merupakan cara untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Dr Nugroho Setiawan, Sp. And, spesialis andrologi dari RSUP Fatmawati mengatakan, selama seseorang tidak menjadi terobsesi untuk melakukan masturbasi, tentu tidak mengganggu kesehatan.
Masturbasi sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu auto masturbation dan mutual masturbation. Untuk auto masturbation sendiri merupakan masturbasi yang dilakukan sendiri, sedangkan mutual masturbation dilakukan bersama dengan pasangan.
"Jika sudah memiliki pasangan, sebaiknya tidak melakukan auto mastubation karena dikhawatirkan malah membuat seseorang menjadi tidak membutuhkan pasangannya lagi karena bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan diri sendiri," tambahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dari segi agama, mungkin masturbasi tidak diperbolehkan sehingga bisa jadi seseorang yang melakukan masturbasi merasa terganggu secara psikis, namun dari segi kesehatan tidak akan berdampak apa-apa. Misalnya ada yang mengatakan bahwa masturbasi dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau ejakulasi dini itu tidak benar," ujar dr Nugroho dalam acara diskusi mengenai disfungsi ereksi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Agustus 2018.
"Karena pria menghasilkan sperma setiap harinya, sehingga tidak akan pernah habis sperma yang dimiliki. Jadi mitos yang mengatakan bahwa masturbasi dapat menyebabkan tidak subur itu tidak benar. Dengan melakukan masturbasi, sperma akan dikeluarkan sehingga tidak sampai overload. Jika sudah overload, biasanya secara alami akan keluar melalui mimpi basah yang dialami para pira," tutup dr Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
