Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nature Neuroscience menunjukkan bahwa diet atau menghilangkan garam dari makanan Anda sepenuhnya dapat membahayakan neuron di otak, yang berkontribusi pada masalah kognitif seperti Alzheimer dan demensia.
Meski penelitian dilakukan oleh ilmuwan dari Cornell University di AS terhadap hewan tikus, namun mereka percaya bahwa garam dapat mengubah respons kekebalan tubuh kita di usus yang pada gilirannya mempengaruhi aliran darah ke otak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setelah beberapa minggu mengonsumsi makanan diet tinggi garam, peneliti menemukan bahwa hewan tersebut berjuang untuk mengidentifikasi benda baru dalam tes percobaan, yang menunjukkan bahwa memori ruang telah terpengaruh.
Menurut Dr Constantino, fungsi kognisi normal memerlukan penyampaian aliran darah yang memadai dan diatur dengan baik. Neuron sangat rewel, mereka menginginkan satu jenis makanan yaitu glukosa dan oksigen.
Dia mengatakan, asupan garam setiap hari berpotensi menjadi salah satu faktor yang bekerjasama dengan yang lain untuk menciptakan demensia. Menariknya, setelah tikus menjalani diet tinggi garam, aliran darah dan fungsi otak kembali normal. Ini menunjukkan bahwa mengurangi garam memiliki efek positif yang sama pada manusia.
Juru bicara Alzheimer Research Inggris, Dr Sara Imarisio mengatakan, penelitian ini tidak hanya menyoroti pentingnya sistem kekebalan tubuh untuk kesehatan otak tapi juga menunjukkan bahwa perubahan pada usus pun dapat berperan pada penyakit ingatan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)
