"GB adalah gangguan yang ditandai dengan adanya periode perpindahan suasana hati, pikiran, energi, dan perilaku dari mania menjadi depresi," papar Dr. A. A. A. Agung Kusumawardhani, Sp.KJ(K) dalam seminar media Hari Bipolar Sedunia, Kamis (30/3/2017).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Manik atau mania adalah periode suasana hati yang ekspansif dan menetap selama satu minggu dimana seseorang merasa sangat bersemangat dalam segala hal, bahkan salah satunya sampai tak butuh tidur. Ini adalah jenis episode yang positif karena penderita menjadi aktif, banyak ide, dan cepat dalam bekerja.
Sementara, depresi adalah kebalikannya dimana seseorang kehilangan minat atau rasa senang. Biasanya, ciri depresi adalah menarik diri dari lingkungan, hilang nafsu makan, merasa pesimis, dan produktivitas menurun. Umumnya, mania terjadi selama satu minggu dan depresi selama dua minggu.
(Baca juga: Menangani Penderita Bipolar agar Tak Terjebak Keinginan Bunuh Diri)
Diantara perubahan episode tersebut, normalnya seseorang akan mengalami fase normal atau biasa disebut eutimik. Sementara, sebelum atau sesudah perubahan suasana hati, biasanya akan ada fase hipomania (sebelum mania) dan campuran (sesudah depresi). Tak ada jangka waktu pasti atau rata-rata dalam hal tersebut.

Baerdasarkan data tahun 2007 di Indonesia, prevalensi penderita GB jumlahnya bervariasi, antara satu hingga empat persen dari populasi. Sementara, dari jenis GB, umumnya hanya satu persen.
Ada beberapa tipe GB, seperti GB I, GB II, GB Campuran, Gangguan Siklotimik, GB akibat Kondisi Medik Umum, dan GB yang diinduksi zat. GB I adalah jenis gangguan dimana penderita mengalami depresi dan mania, baik dengan episode yang berbeda maupun bersamaan (campuran).
Secara prevalensi, baik pria maupun wanita di Indonesia memiliki perbandingan yang sama, yaitu satu persen. Sementara itu, prevalensi GB II lebih tinggi 0,1 persen dari GB I yang berjumlah satu persen.
Pada jenis ini, penderita hanya mengalami fase depresi saat kambuh dan umumnya tak pernah mengalami mania. Berbeda dengan GB I, prevalensi jumlah penderita pria dan wanita adalah satu banding dua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)