
Meme yang beredar di media sosial memperlihatkan anak muda tengah berpose dengan gaya lordosis (Foto: Instagram)
Ahli bedah tulang Rumah Sakit Melinda 2 Bandung Dr dr M Rizal Chaidir SpOT(K)., MKes (MMR)., MHkes memberi uraian terkait lordosis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penyebab
Lordosis merupakan bentuk kelainan tulang belakang yang menyebabkan punggung penderita terlalu melengkung ke depan, yang membuat area dada dan bokong terlihat menonjol.
Ada beberapa faktor penyebab lordosis, yakni terbiasa dengan sikap atau postur tubuh yang salah, pembentukan tulang punggung yang kurang sempurna sejak lahir, dan beberapa faktor lain, seperti kegemukan, kehamilan, kerapuhan tulang (osteoporosis), pergeseran tulang belakang, gangguan pada lempengan antara tulang belakang, atau bisa juga dikaitkan dengan kebiasaan memakai sepatu hak tinggi dan tas punggung yang terlalu berat.
Kelainan tulang lordosis bisa terjadi pada segala usia. Penderita umumnya akan merasakan sakit pada bagian punggung dan kaki. Jika tidak diobati, lordosis akan berkembang menjadi level yang lebih parah sehingga mengganggu fungsi normal organ lainnya.Bawaan sejak lahir
Beberapa kasus lordosis bisa juga sudah terjadi sejak bayi lahir. Penyebabnya, ketika hamil, sang ibu mengalami perubahan hormonal, perubahan postur karena perutnya membesar, atau kurang vitamin D.
Cara Menyembuhkan Lordosis
Identifikasi penyebab adalah langkah utama untuk menentukan terapi penyembuhan yang sebaiknya diterapkan terhadap pasien kelainan tulang belakang.
Salah satu penyembuhan dasar yang direkomendasikan adalah latihan penguatan otot dengan cara olahraga secara teratur. Olahraga renang dinilai sebagai olahraga yang paling baik, sebab menggerakan seluruh sendi dan minim risiko cedera.
Operasi untuk meluruskan tulang bisa menjadi solusi efektif, namun memiliki risiko besar, mulai dari pendarahan hingga kelumpuhan. Itu sebabnya, operasi tulang belakang harus dilakukan oleh dokter yang benar-benar kompeten.
Bagaimana jika Lordosis Tidak Diobati?
Lordosis yang tidak diobati akan berkembang pada tingkat yang lebih berat, dan dapat menimbulkan komplikasi seperti rasa tidak nyaman hingga nyeri di area pinggang dan kaki. Jika tidak diobati, lordosis dapat memicu gangguan syaraf, seperti kesemutan, kelemahan otot, hingga gangguan saluran kencing dan buang air besar.
Penderita lordosis disarankan mendapatkan asupan vitamin D yang cukup dan rajin melakukan latihan fisik, paling tidak untuk mengurangi risiko komplikasi.

Dr dr M Rizal Chaidir SpOT(K)., MKes (MMR)., MHkes
Ahli bedah tulang Rumah Sakit Melinda 2 Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
