CDC menganjurkan semua orang dewasa mengikuti rekomendasi skrining penyakit yang berhubungan dengan HPV.  (Foto: Icon0/Pexels))
CDC menganjurkan semua orang dewasa mengikuti rekomendasi skrining penyakit yang berhubungan dengan HPV. (Foto: Icon0/Pexels))

CDC Merekomendasikan Aturan Main Vaksin HPV

Rona imunisasi
Dhaifurrakhman Abas • 19 Agustus 2019 07:09
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, menegaskan anak laki-laki dan perempuan harus mendapatkan vaksin HPV. Anak mesti diberi dua kali vaksin VPH. Jika belum, paling tidak masih bisa divaksin maksimal pada usia 26 tahun.
 
Jakarta: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengeluarkan rekomendasi baru terkait penggunaan vaksin HPV. Rekomendasi tersebut berdasarkan panduan dari Komite Penasihat Praktik Imunisasi.
 
Melansir Time, pada Kamis lalu, CDC menegaskan anak laki-laki dan perempuan harus mendapatkan vaksin HPV. Dosis pertama vaksin HPV direkomendasikan ketika anak berusia 11 atau 12 tahun.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Anak mesti diberikan dosis kedua enam hingga 12 bulan kemudian setelah dosis pertama dilakukan. Jika anak terlambat mendapatkan vaksinasi tepat waktu, CDC menganjurkan 'catch-up vaccination' diselesaikan sebelum mereka berusia 26 tahun.
 
CDC menyebut, orang yang belum divaksinasi tetapi sudah melewati usia 26 tahun, tidak perlu lagi mendapatkan vaksin. Sebabnya, pada akhir usia dua puluhan manusia akan mengembangkan kekebalan secara alami, membuat vaksin menjadi kurang diperlukan.
 
Selain itu, bagi penderita HPV, vaksin yang disuntikkan dalam tubuh hanya berfungsi buat mencegah infeksi baru. Vaksin tidak dapat memperlambat perkembangan HPV yang sudah ada.
 
Meskipun vaksinisasi tetap aman dan dan disetujui untuk digunakan hingga seseorang berusia di atas 45 tahun. Vaksin merupakan pencegahan HPV paling efektif buat orang yang belum pernah terpapar penyakit menular seksual tersebut.
 
Meski begitu, CDC menganjurkan semua orang dewasa mengikuti rekomendasi skrining penyakit yang berhubungan dengan HPV. Hal ini termasuk kanker serviks, khususnya sangat penting bagi mereka yang tidak divaksinasi atau kurang divaksinasi.
 
Sementara itu, The U.S. Preventive Services Task Force merekomendasikan para perempuan dewasa untuk melakukan Pap smear. Ini merupakan prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel sel dari leher rahim untuk melihat ada tidaknya kelainan yang mengarah pada kanker serviks.
 
The U.S. Preventive Services Task Force menganjurkan perempuan dewasa berusia 21 hingga 29 tahun melakukan Pap smear setiap tiga tahun sekali. Sementara perempuan usia 30 hingga 65 tahun diharuskan Pap smear setiap tiga tahun, tes HPV setiap lima tahun atau kombinasi keduanya setiap lima tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif