Dalam penelitian tikus, piperine menekan peradangan di saluran udara yang disebabkan oleh asma dan alergi musiman. Namun, efek anti-inflamasi lada hitam dan piperin belum dipelajari secara ekstensif pada manusia.
3. Meningkatkan kontrol gula darah
Studi menunjukkan bahwa piperine dapat membantu meningkatkan metabolisme gula darah. Dalam sebuah penelitian, tikus yang diberi ekstrak lada hitam memiliki lonjakan kadar gula darah yang lebih kecil, setelah mengonsumsi glukosa dibandingkan dengan tikus yang tidak diberikan ekstrak lada hitam.Selain itu, 86 orang kelebihan berat badan yang mengonsumsi suplemen yang mengandung piperin dan senyawa lain, selama 8 minggu juga mengalami peningkatan signifikan dalam sensitivitas insulin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kendati demikian, hingga saat ini tidak jelas apakah efek yang sama akan terjadi pada orang yang diberikan lada hitam asli.
4. Menurunkan kadar kolestrol
Kolesterol darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Dan, ekstrak lada hitam telah dicoba pada hewan karena potensinya untuk mengurangi kadar kolesterol.Dalam satu penelitian selama 42 hari, tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak lada hitam telah menurunkan kadar kolesterol darah, termasuk kolesterol LDL (jahat). Efek yang sama tidak terlihat pada kelompok yang tidak diberikan ekstrak yang sama.
Selain itu, lada hitam dan piperin dipercaya dapat meningkatkan penyerapan suplemen makanan yang memiliki potensi efek penurun kolesterol seperti kunyit dan beras ragi merah. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyedap rasa ini sangat berguna bagi kesehatan kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
