Dr. Vita Siphra Sirait, SpDV menjelaskan bahwa hal ini dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon estrogen pada kehamilan.
“Jadi ini karena pemningkatan estrogen. Peningkatan ini meningkatkan glikogen pada sel-sel epitel vagina. Glikogen ini adalah sumber metabolisme dari jamur,” ungkapnya dalam Virtual Media Briefing dengan tema Perawatan dan Kehamilan yang Aman dan Nyaman di Era New Normal oleh Bamed.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Sehingga bila sumber energinya meningkat, otomatis pertumbuhan jamur akan berlebih,” lanjutnya. Menurutnya, jamur ini sebenarnya memang ada di genitalia.
“Namun tidak menyebabkan kelainan. Kalau sumber energinya meningkat maka memungkinkan kelainan,” lanjutnya.
Bila ini adalah kondisi yang sedang Anda alami sekarang maka jangan dibiarkan. Ia menganjurkan Anda untuk segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
“Tetap harus diperiksakan ke dokter spesialis untuk mendapatkan terapi yang sesuai dan aman untuk janinnya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)