Cemas dan depresi merupakan salah satu keadaan yang biasa dirasakan oleh semua orang dalam keadaan tertentu. Namun, jika berlebihan akan tidak baik bagi kesehatan. (Foto: Imgfave)
Cemas dan depresi merupakan salah satu keadaan yang biasa dirasakan oleh semua orang dalam keadaan tertentu. Namun, jika berlebihan akan tidak baik bagi kesehatan. (Foto: Imgfave)

Cemas dan Depresi Berlebihan Berisiko Kematian

Rona studi kesehatan
Anggi Tondi Martaon • 27 Januari 2017 18:00
medcom.id, Jakarta: Cemas dan depresi merupakan salah satu keadaan yang biasa dirasakan oleh semua orang dalam keadaan tertentu. Namun, jika berlebihan akan tidak baik bagi kesehatan.
 
Para ilmuwan memperingatkan, kecemasan dan depresi tinggi dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker tertentu. 
 
Temuan ini menambah bukti yang berkembang bahwa tekanan psikologis memiliki beberapa kapasitas prediksi untuk kondisi fisik tertentu. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebelumnya, hubungan depresi dan kecemasan dengan beberapa jenis kanker tidak dapat buktikan. Namun, dua jenis gangguan mental itu baru bisa dibuktikan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular.
 
Cemas dan Depresi Berlebihan Berisiko Kematian
 
(Baca juga: Studi: Banyak Penderita Depresi Tak Mendapat Pengobatan yang Tepat)
 
Hal itu lah yang membuat peneliti dari University College London dan University of Edinburgh di Inggris melihat kaitan tekanan psikologis tersebut sebagai sebuah potensi munculnya beberapa jenis kanker tertentu.
 
Tim peneliti menganalisis data dari 16 studi yang dimulai antara tahun 1994 dan 2008. Total 163.363 pria dan wanita masuk dalam kriteria penelitian yaitu berusia 16 tahun atau lebih dan bebas dari kanker.
 

Cemas dan Depresi Berlebihan Berisiko KematianKemudian, peneliti mengukur skor tekanan psikologis menggunakan kuesioner kesehatan umum.
 
Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, BMI, merokok dan konsumsi alkohol.
 
"Setelah kontrol statistik untuk faktor-faktor ini, hasil menunjukkan bahwa dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompok paling tertekan, tingkat kematian pada kelompok yang paling tertekan secara konsisten lebih tinggi untuk kanker usus, prostat, pankreas, dan esofagus dan untuk leukemia," kata pemimpin penulis David Batty dari University College London di Inggris.
 
Asosiasi ini juga dapat dipengaruhi oleh prinsip sebab-akibat (kausalitas) terbalik, di mana tidak terdiagnosis kanker mungkin memiliki dampak mendasar pada suasana hati.
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif