Banyak orang depresi yang tak memperlihatkan tanda-tanda, demikian penelitian yang dipublikasikan JAMA Internal Medicine.
Para peneliti menganalisa hasil survei terhadap 46 ribu orang dewasa yang diadakan Agensi Penelitian dan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada 2012-2013. Hasilnya, kurang dari sepertiga penderita depresi yang mendapat pengobatan tepat, terutama pada laki-laki, kaum minoritas, dan penderita yang tak memiliki asuransi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Misalnya, penderita dengan tekanan psikologis ringan mendapat dosis obat antidepresan melebihi seharusnya. Hal itu jelas tidak efektif. Tercatat hanya 30 persen penderita yang mendapat pengobatan tepat.
"Kami melihat bahwa mereka yang seharuanya mendapatkan pengobatan justru tak mendapatkannya, juga sebaliknya," ujar pemimpin penelitian Mark Olfson, MD, profesor psikiatri di Columbia University Medical Center, New York City.
Ia menjelaskan, penderita berat membutuhkan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan, sementara pasien dengan gejala ringan bisa dibantu dengan konseling dan olahraga.
Ada banyak tantangan dalam hal menangani kebutuhan pasien depresi. Idelanya, setiap pasien menerima pengobatan yang cukup dan tidak terlalu intensif untuk kebutuhan klinisnya," tambah Olfson.
Sebagai langkah penanganan depresi yang tepat, ia menyarankan para dokter untuk menggunakan peralatan skrining awal untuk depresi dengan mengidentifikasi gejala umum pada pasien, seperti kesedihan, pusing, atau kesulitan konsentrasi. Para dokter juga harus berusaha meyakinkan para pasien untuk mencari bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)