Terlalu banyak paparan dari layar elektronik dapat mengganggu kepala Anda, sebagian karena itu dapat membuat mata Anda menjadi tegang. (Foto: Pexels.com)
Terlalu banyak paparan dari layar elektronik dapat mengganggu kepala Anda, sebagian karena itu dapat membuat mata Anda menjadi tegang. (Foto: Pexels.com)

Penyebab Keluhan Sakit Kepala di Tengah Pandemi Covid-19

Rona sakit kepala covid-19
Raka Lestari • 20 April 2020 13:17
Jakarta: Para ahli mengatakan bahwa ada banyak orang yang rentan mengalami sakit kepala karena stres yang disebabkan situasi di tengah pandemi covid-19. Beberapa penyebabnya antara lain: tekanan dalam melakukan social distancing, kekhawatiran karena masalah keuangan, yang bisa menjadi pemicu sakit kepala tersebut.
 
“Orang-orang menggunakan komputer dan smartphone secara terus-menerus di tengah pandemi covid-19. Baik untuk menyelesaikan pekerjaan atau melakukan hiburan,” ujar Dr Lori Russell-Chapin, Ph.D., co-direktur Center for Collaborative Brain Research di Bradley University. Ia menambahkan bahwa banyak orang bisa bermain gadget mereka 10 jam atau bahkan lebih setiap harinya.
 
Terlalu banyak paparan dari layar elektronik dapat mengganggu kepala Anda, sebagian karena itu dapat membuat mata Anda menjadi tegang, menurut Dr Howard Krauss M.D., seorang ahli bedah saraf. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Ketika kita ingin menonton atau membaca, kita berusaha sebisa mungkin untuk membuat mata tetap terjaga dan fokus yang menyebabkan mata menjadi sakit atau sakit kepala,” ujarnya.
 
Sebuah studi yang diterbitkan dalam BMJ Open Ophthalmology pada tahun 2018 menemukan bahwa sakit kepala adalah salah satu gejala paling umum dari ketegangan mata digital.
 
Selain itu, duduk yang berlebihan karena Anda tidak boleh keluar rumah kecuali karena ada keperluan mendesak juga bisa menjadi pemicu rasa sakit kepala. “Terlalu banyak menatap layar elektronik dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk atau posisi kepala, leher, dan bahu yang tidak tepat yang dapat menyebabkan sakit leher dan sakit kepla,” ujar Dr Krauss.
 
Stres sering menyebabkan migrain dan sakit kepala lainnya melalui kontraksi otot, sering kali di leher atau bahu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal Of Headache & Pain pada tahun 2017 menemukan bahwa 80 persen orang yang mengalami migrain melaporkan bahwa stres merupakan pemicunya.
 
Jika Anda mengalami sakit kepala 24 jam sehari, Dr Russell-Chapin menyarankan agar Anda sering minum air putih, dan istirahat dari layar elektronik kapan pun Anda bisa, lakukan gerakan dan regangkan leher dan bahu Anda. Baca 4 Tips Antipegal Saat Work from Home, agar tubuh Anda bisa rileks setelah melakukan pekerjaan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif