Untuk terjadinya kehamilan, prosesnya lebih kompleks. Berenang di dalam kolam bersama laki-laki saja tak mampu membuat kehamilan. Berikut penjelasannya lebih lanjut oleh Dokter Sarah Picadela, SpOG.
“Kehamilan adalah proses penyatuan sel sperma (ayah) dan ovum (ibu). Yang masing-masing membawa informasi genetik yang akan diwariskan. Hasil penyatuan dua sel ini menjadi zigot yang lambat laun menjadi embrio lalu janin (bakal manusia yang lengkap). Sudah jelas apa tendernya, tinggi. Badan penampakan sampai level intelektual sudah lengkap pada saat jadi zigot. Tapi sebelum terjadi hasil konsepsi,harus diikuti beberapa syarat,” jelasnya pada Medcom, Senin, 24 Februari 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
(Untuk terjadinya kehamilan, prosesnya lebih kompleks. Berenang di dalam kolam bersama laki-laki saja tak mampu membuat kehamilan. Foto: Pexels.com)
Syaratnya antara lain dari pihak laki- laki harus diawali dengan penyemprotan sperma yang matang, sehat, dan berkualitas di liang vagina pada saat sengama.
Adapun ciri sperma yang sehat seperti memiliki kekentalan normal, jumlah yang banyak, berwarna putih kekuningan, memiliki aroma yang normal.
Sementara perempuan juga harus memiliki sel ovum, tuba falopi, dan rahim yang sehat untuk mendukung kehamilan.
Tak hanya itu, sperma sendiri sangat cepat mati bila berada di luar tubuh, terkena paparan temperatur, kelembapan, tekanan yang tidak tepat. Oleh karena itu, kehamilan di kolam renang karena ada laki-laki dan perempuan di dalamnya adalah sebuah mitos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)